Penderita Kusta Terlunta - lunta

Posting Komentar
Kusta

 Setiap berangkat dan pulang kerja saya selalu melewati jalan yang sama, ini saya lakukan sudah 4 bulan ini. Jalan yang saya lalui adalah selalu melewati jembatan Bendungan Karet, sebelum turun dan berbelok ke kanan saya selalu melihat ada orang tua tanpa baju, hanya memakai kolor jaman dulu warna hitam. Stiap brangkat pagi saya melihatnya kadang dia sedang makan nasi bungkus (mungkin pemberian orang lain) atau sedang merokok.
Dia selalu bawa ember, mungkin untuk meminta belas kasihan dari oran-orang yang lewat. Sayapun melihatnya di ember tersebut suka ada recehan-recehan yang masuk kedalam embernya.

Hidupnya sangat ironis sekali, saya juga tidak tau apakah dia gila apa tidak. Yang saya khawatirkan adalah apa yang saya lihat di tubuhnya. Ada beberapa bagian tubuhnya yang hilang, serta tubuhnya seperti dipenuhi panu-panu. Saya mengira dia terinfeksi bakteri Mycobacterium leprae ialah penyebab Kusta, atau sebutan lainnya adalah Lepra.

Jika orang ini membawa bakteri Mycobacterium leprae pada tubuhnya, ini merupakan catatan penting bagi Dinas Kesehatan Indramayu karena orang ini setiap harinya ada di tengah keramaian dan lalu lalang kesibukan kerja. Perlunya perhatian jika memang dia menderita Kusta yang ada di wilayah Indramayu.

Inilah ciri - ciri penyakit kusta yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae :
    * Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia.
    * Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.
    * Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus serta peroneus.
    * Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.
    * Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yang tersebar pada kulit.
    * Alis rambut rontok.
    * Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa).


Gejala-gejala umum pada kusta / lepra, reaksi :

    * Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.
    * Noreksia.
    * Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.
    * Cephalgia.
    * Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.
    * Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.
    * Neuritis.

Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan tanda tanya. Yang diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh si penderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi ada yang mengatakan bahwa penularan penyakit kusta adalah:

    * Melalui sekresi hidung, basil yang berasal dari sekresi hidung penderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup 2–7 x 24 jam.
    * Kontak kulit dengan kulit. Syarat-syaratnya adalah harus dibawah umur 15 tahun, keduanya harus ada lesi baik mikoskopis maupun makroskopis, dan adanya kontak yang lama dan berulang-ulang.


Timbulnya penyakit kusta bagi seseorang tidak mudah dan tidak perlu ditakuti tergantung dari beberapa faktor antara lain :

1. Faktor Kuman kusta
Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa kuman kusta yang masih utuh (solid) bentuknya, lebih besar kemungkinan menyebabkan penularan daripada kuman  yang tidak utuh lagi. Mycobacterium leprae bersifat tahan asam, berbentuk batang dengan panjang 1-8 mikron dan lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dingin. Kuman kusta dapat hidup di luar tubuh manusia antara 1 sampai 9 hari tergantung suhu atau cuaca dan diketahui hanya kuman kusta  yang utuh (solid) saja dapat menimbulkan penularan (Depkes RI, 2002).

2. Faktor Imunitas
Sebagian manusia kebal terhadap penyakit kusta (95%). Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 orang yang terpapar, 95 orang yang tidak menjadi sakit, 3 orang sembuh sendiri tanpa obat dan 2 orang menjadi sakit. Hal ini belum lagi mempertimbangkan pengaruh pengobatan (Depkes RI, 2002).

3. Keadaan Lingkungan
Keadaan rumah yang berjejal yang biasanya berkaitan dengan kemiskinan, merupakan faktor penyebab tingginya angka kusta. Sebaliknya dengan meningkatnya taraf hidup dan perbaikan imunitas merupakan faktor utama mencegah munculnya kusta.

4. Faktor Umur
Penyakit kusta jarang ditemukan pada bayi. Incidence Rate penyakit ini meningkat sesuai umur dengan puncak pada umur 10 sampai 20 tahun dan kemudian menurun. Prevalensinya juga meningkat sesuai dengan umur dengan puncak umur 30 sampai 50 tahun dan kemudian secara perlahan-lahan menurun.

5. Faktor Jenis Kelamin
Insiden maupun prevalensi pada laki-laki lebih banyak dari pada wanita, kecuali di Afrika dimana wanita lebih banyak dari pada laki-laki. Faktor fisiologis seperti pubertas, monopause, Kehamilan, infeksi dan malnutrisi akan mengakibatkan perubahan klinis penyakit kusta.


Upaya Pencegahan Penyakit Kusta

Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk penyakit kusta. Faktor pengobatan adalah amat penting dimana kusta dapat dihancurkan, sehingga penularan dapat dicegah.

Pengobatan kepada penderita kusta adalah merupakan salah satu cara pemutusan mata rantai penularan. Kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam dan ada yang berpendapat sampai 7 hari, ini tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia tersebut. Makin panas cuaca makin cepatlah kuman kusta mati. Jadi dalam hal ini pentingnya sinar matahari masuk ke dalam rumah dan hindarkan terjadinya tempat-tempat yang lembab.

Penting sekali kita mengetahui atau mengerti beberapa hal tentang penyakit kusta ini, bahwa :

    * Ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta.
    * Sekurang-kurangnya 80 % dari semua orang tidak mungkin terkena kusta.
    * Enam dari tujuh kasus kusta tidaklah menular pada orang lain.
    * Kasus-kasus menular tidak akan menular setelah diobati kira-kira 6 bulan secara teratur.

Jika saya tidak salah dengan hal ini, semoga dapat respon cepat dan tanggap dari pihak-pihak terkait. untuk Indramayu yang sehat.

Info Kusta : smallcrab.com
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar