 |
| Cemaran Minyak |
INDRAMAYU (Suara Karya): Kantor Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Indramayu bersama Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan bersama-sama memulihkan sekitar 400 hektare lahan yang terkena imbas tumpahan minyak mentah (crude oil).
Lokasi yang tercemar itu tersebar pada 22 titik di 21 desa di 4 wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Indramayu, Kecamatan Sindang, Kecamatan Pasekan, dan Kecamatan Cantigi.
"Dari 22 titik tersebut, 13 titik di antaranya sudah clear atau bersih dan sisanya 9 titik lagi masih dalam proses penelitian dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup," kata Kepala KLH Kabupaten Indramayu Drs H Zakaria Joko Hartawan, MSi, ketika dikonfirmasi Suara Karya di kantornya kemarin.
Zakaria mengharapkan penelitian itu sudah selesai pada Oktober 2012 dan segera dilanjutkan dengan tahapan pemulihan lingkungan oleh pihak Pertamina RU VI Balongan dengan menanam pohon mangrove (bakau).
Ia menyebutkan, banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dengan penanaman pohon bakau. Antara lain, untuk budi daya ikan di sekitar pantai, mencegah abrasi, penyerapan racun secara alami, serta antisipasi intrusi air laut.
Sebelumnya Pertamina telah bertanggung jawab soal ganti rugi terhadap petani tambak yang lahan usahanya terkena pencemaran lingkungan. Para nelayan juga ikut mendapat perhatian Pertamina setempat.
Sementara itu, Junaedi (40), ketua kelompok tani bakau Rafi dari Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, mengucapkan terima kasih kepada KLH Indramayu dan Pertamina RU VI Balongan atas upaya pemulihan lingkungan yang tercemar itu.
"Saya selaku ketua kelompok tani bakau sangat berterima kasih kepada pihak Pertamina RU VI Balongan Indramayu, yang selama ini ikut berjuang dan memperhatikan nasib petani tambak serta para nelayan di Indramayu. Kami sudah mendapat ganti rugi, sekarang tinggal pemulihan lingkungan," kata Junaedi. (Kusyana)
Sumber Berita : Suara Karya Online
Sumber Gambar : Antara Foto
Posting Komentar