Kisah Perjalanan Sampai Bulan Agustus Di Tahun 2016

Posting Komentar
 

Sampai detik ini, nafasku masih berderu, jantungku masih berdetak, dan kehidupanku masih terus bergulir seiring waktu dan nasibku yang sudah tersurat dalam catatan abadi Allah sang pemilik alam dan kehidupan.
 
Andaikan hidup ini bisa ditawar, Saya belum siap kehilangan sosok bapak di tahun ini, mungkin tidak banyak beliau mengajarkan kebaikan pada saya, namun sosok bijaknya yang mungkin menurun pada diri Saya. Saya bisa melakukan berbagai manuver, melakukan diplomasi dll, mungkin bakat alam yang diturunkan dari para pendahulu Saya.

Saya, yang sekarang bernama “Lord Imad”, dari “Imad al Badrawi” mengubah trend dan hal – hal di dunia ini merupakan hal yang wajar, apalagi dunia saat ini bagai tak ada pembatas antara satu dengan yang lainnya.

Sosok bapak itu pergi  dibulan Januari 2016, beliau banyak meninggalkan hal yang kurang baik bagi ibu, namun apa yang dikatakan saat terakhir yang bisa saya tangkap adalah :

Pertama : Jangan berselisih sesama saudara ; sebagai  anak kedua dari tiga bersaudara saya adalah penengah antara kakak dan adik Saya. Kakak saya laki – laki dan adik saya perempuan. Kakak saya meneruskan perjalanan Bapak dan adik Saya mengikuti jejak saya di kesehatan.

Sebagai anak kedua, Saya bisa melakukan diplomasi namun sikap diplomasi ini yang saya rasakan belum memiliki kekuatan dan ketegasan. Hanya sebatas diplomasi, bukan penentu sebuah keputusan. Saya merasakan kelemahan ini berkali – kali, namun jika usia saya masih panjang, semoga saja Saya bisa mengambil segala keputusan dengan berani walapun dalam situasi berdiplomasi.

Kedua : Ambil yang baik dari kehidupan beliau ; untuk menghilangkan rasa sakit ibu Saya mungkin tidak bisa Saya lakukan, karena itu semua terlalu personal  terjadi pada kedua orang tua Saya. Dan, banyak hal yang Saya tidak mau terlibat secara emosi dengan kehidupan pribadi orang tua Saya, semoga Allah melapangkan kubur bapak ku. 

Hal yang baik adalah Bapak bisa berdiplomasi dengan semua orang, dan bisa dipercaya oleh semua orang. Mungkin, Bapak Saya adalah orang disegani, karena ada banyak cerita baik yang bisa membuat  Saya  bangga oleh sosok Bapak Saya.  Saya sadar, tidak ada manusia yang sempurna, begitupun dengan orang tua Saya.  Saya memohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan bagi kehidupan Anda oleh setiap yang dilakukan orang tua Saya.

Dari sisa – sisa ingatan yang Saya miliki, Bapak Saya termasuk orang yang berpengaruh di desa. Mungkin jika dia mau, dia bisa menjadi KCD Gantar, atau menjadi Kepala Desa Manungjaya. Namun, jabatan duniawi itu dia tolak dengan alasan yang tidak bisa Saya fikirkan secara logika. Bukan berarti Saya menggilai jabatan, namun berikan penjelasan logis untuk menolak sesuatu. Itu yang belum Saya dengar dari Bapak Saya.

Dari kelaurga besar yang tersisa, masih ada Uwa (sebutan kaka dari Bapak) namun setidaknya suara Bapak juga masih diperhitungkan oleh kalangan masyarakat desa. Ah, Jika Saya memiliki suara yang bisa di dengar, keputusan yang bisa diterima, banyak hal yang ingin Saya perbuat untuk Desa Saya. Namun, Saya adalah Saya, dan Saya bukan Bapak Saya.

Hidup di zaman yang berbeda, berbeda pula kebutuhan dan solusi cara penyelesaian setiap masalah yang ada. Saya hidup di zaman serba cepat, maka semuanya butuh solusi yang serba cepat. Jika kita santai dan berleha – leha, Kita hanya akan menjadi pemain figuran yang orang lain tidak akan kenal.
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar