Tulisan ini memaksakan saya untuk melihat secara subyektif tentang bagaimana seseorang harus bertarung di pemilihan tingkat Daerah, seperti Pilkada Jakarta dan Jawa Barat. Sebuah politik, katakanlah "papan catur" saat ini tergantung bagaimana mensugesti masyarakat luat.
Pemenangan pada Pilkada Jakarta oleh Anies - Sandi merupakan gambaran nyata bahwa kinerja "baik" bukan senjata utama dalam membangun sebuah daerah. Dalam sebuah pemilihan kelemahannya adalah kemampuan figur tersebut dalam merangkul semua golongan, semua elemen masyarakat.
 |
| https://agungdodypamungkas.wordpress.com |
Saat ini, sedang menghangat siapa yang akan menjadi gubernur Jawa Barat. Tanah parahiyangan ini akan menjadi pertarungan habis - habisan menurut beberapa orang. Seperti liga, Jawa Barat merupakan arena pertarungan yang akan menentukan siapa yang akan menang dalam pemilihan presiden nanti.
Saya terlahir sebagai rakyat kecil, dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga yang mungkin sederhana. Namun, Saya berusaha "melek" politik. Sedikit demi sedikit Saya memahami bahwa politik itu fleksibel. Se amanah apapun Kita pada negeri jika sistemnya disusupi, maka akan mudah di "mainkan" sekehendak hati.
Problemnya jika saya pribadi mengikuti permainan politik, maka sebaik apapun kita berprilaku maka orang akan mencerminkan kita sebagaimana siapa pemimpin partainya. Inilah dilema yang terjadi pada seseorang yang akan mencalonkan diri menggunakan kendaraan partai politik.
Semoga saja, kekhawatiran ini bukan menjadi pandangan saya pribadi. Namun, jika seseorang dapat dikendalikan oleh maunya partai politik, agaknya susah untuk berkelit dan harus patuh terhadap maunya partai politik.
Jika kita berharap mengubah suatu daerah, maka majulah menjadi pemainnya. Tapi, permainan Kita akan ditentukan oleh siapa kendaraan kita melaju.
Posting Komentar