 |
| ILustrasi. (Foto : Radar Lampung) |
ImadAnalis. Masyarakat di lima daerah di Wilayah Ciayumajakuning diingatkan mewaspadai bencana menyusul pada pertengahan November ini musim penghujan mulai melanda.
"Warga di Wilayah Ciayumajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) harus waspada potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir," kata Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn.
"Warga di Wilayah Ciayumajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) harus waspada potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir," kata Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn.
Situasi saat ini, lanjutnya, berpotensi menimbulkan kejadian seperti pohon tumbang, banjir, maupun tanah longsor. Tak hanya bencana alam, warga pun diimbau menjaga kondisi kesehatan.
"Jangan lupa juga jaga kesehatan tubuh," ujarnya.
Terkait ini, Kabupaten Indramayu menetapkan siaga bencana, terutama ancaman banjir akibat jebolnya tanggul di aliran Sungai Cimanuk.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana menyatakan, penetapan siaga bencana dimulai sejak 1 November 2017 hingga Mei 2018.
"Ada beberapa titik tanggul sungai yang saat ini kondisinya kritis," tuturnya.
Tanggul yang kritis itu terutama berada di daerah Sukagumiwang, Kertasemaya, Jatibarang, Indramayu, Lohbener, Pasekan, Cantigi, dan Tukdana. Sampai sekarang, tanggul kritis belum ditangani permanen.
BPBD sejauh ini baru bisa menahan tanggul kritis menggunakan karung-karung berisi pasir. Dia mengklaim, cara itu dinilai masih aman karena ketinggian air di Bendung Rentang masih di bawah 2,5 meter. Berbeda bila ketinggian air mencapai lima meter, barulah ditetapkan status waspada.
Menghadapi kerawanan bencana itu, BPBD sendiri meyakinkan persediaan logistik aman, di antaranya 151 ton beras Bulog, sandang, pangan, hingga peralatan mandi lengkap bagi para korban bencana, hingga tenda.
"Kami juga menyiagakan sumber daya manusia untuk antisipasi bencana. Rapat koordinasi terus dilakukan untuk menyikapi penetapan status siaga bencana," tegasnya. (Inilah Koran)
