Sebuah Arus Deras dalam Mendegradasi Pemikiran Generasi Muda

Foto : Google

ImadAnalis. Tulisan ini awalnya entah konsepenya seperti apa? tapi akhirnya saya melanjutkan tulisan ini dengan artikel yang sekarang ada dalam benak saya. Judul ini sudah dibuat seminggu yang lalu, tapi entah kenapa tidak dilanjutkan penulisannya, sayapun heran. :)

Dalam sistem pendidikan yang diariskan oleh para leluhur kita, masyarakat kita sudah tidak memakainya sama sekali. Yang diterapkan adalah sistem pendidikan peninggalan Belanda, yaitu membuang benar - benar pendidikan "Murnni" Indonesia.

Pendidikan Murni ini merupakan pendidikan karakter. Berbeda sekali dengan pendidikan "Borongan" yang saat ini diterapkan mulai dari tingkat TK, SD dan seterusnya. Sehingga wajar saja, orang yang "Sukses" dengan Pendidikan nya itu dimulai usia 25 tahun ke atas.

Zaman dulu, ketika masih memakai "Pendidikan Murni" di usia 25 tahun sudah menjadi Gubernur bahkan ada yang sudah menjadi Raja. Kenapa di usia yang masih muda jika kita mengatakan hari ini mereka sudah menjadi pemangku kekuasaan?

Pada tulisan ini, Saya belum mencantumkan referensi siapa saja mereka yang menjabat pada posisi penting di zamannya berdasarkan pendidikan murni yang didapatkannya. Poin yang ingin saya sampaikan adalah ketika seseorang mendapatkan pendidikan yang terfokus sejak masa kecil maka dia akan dengan cepat memahami apa yang harus dihadapinya nanti.

Beberapa tokoh penting yang tidak kita sangka akan coba saya uraikans edikit misalnya seperti Mahapatih GAJAHMADA memulai karirnya sebagai Begelen atau setingkat kepala pasukan Bhayangkara pada zaman Raja Jayanagara. Saya tidak dapat memastikan berapa usianya saat memulai karirnya, tapi perjalanan karir sebelum menjadi Amangkubungi yang dijabatnya selama 51 tahun masa sebelumnya selama 9 tahun sudah menjadi kepala pasukan Bhayangkara dan mengisi posisi Patih (Kahuripan dan Kediri) (Sumber : Perjalanan Hidup). 

Nah, tentu saja beberapa tokoh laiinya pun sama, yaitu mendapatkan pendidikan murni. Pendidikan seperti inilah yang tidak pernah di muat dalam pelajaran sejarah. Sejarah hanya mengisahkan pendirian kerajaan, nama - nama raja, perang akhirnya runtuh kerajaan. Kita tidak tahu bagaimana sistem sosialnya, sistem pendidikan nya, sistem keamanannya yang harus kita contoh. Makanya saya rasa wajar jika Bangsa kita tidak punya jati diri yang diwariskan dari leluhur bangsa kita.


Tokoh masa lampau seperti : 

  1. Rajaputera Suraliman adalah putra dari Resi Guru Manikmaya (Raja Kendan) di usia 20 tahun sudah ahli dalam ilmu peperangan. 
  2. Saudaranya Rajaputra Suraliman yaitu Sang Baladika Suraliman di usia muda menjadi Panglima Balatentara (Baladika) Tarumanagara.
  3. Akan di Update

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts