Hal yang diketahui benar tentang Imam at-Tirmidzi – yang kehilangan penglihatannya pada usia tua – adalah beliau tidak pernah berhenti mengajarkan hadits kepada murid – muridnya. Bahkan, ketika sedang mengendarai unta, beliau senantiasa ditemani oleh murid – muridnya itu. Suatu hari, ketika sedang mengendarai unta, at-Tirmidzi berhenti di suatu tempat dan menundukkan kepalanya. Murid-muridnya bertanya mengapa beliau melakukan hal itu, lalu dijawabnya “Bukanlah disitu ada sebuah pohon dan pengendara unta akan terluka oleh dahan – dahannya yang rendah jika tidak menundukkan kepala?” semua muridnya menjawab bahwa disitu tidak ada satu pohonpun.
Imam at-Tirmidzi berkata bahwa dulu pada saat beliau masihi bisa melihat, di tempat itu ada sebuah pohon. Jika – setelah mencari tahu kepada penduduk setempat – yakin bahwa disitu tidak pernah ada pohon, dia akan berhenti mengajarkan hadits. Lalu, murid – muridnya mendatangi penduduk yang telah lama bermukim di desa itu dan mendapat jawaban bahwa memang dulu di tempat itu pernah ada pohon. Imam at-Tirmidzi lalu mengucapkan rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah Swt.
Sumber : Jejak – jejak Hadits ; hal 4
Posting Komentar