Ini 6 Pengobatan Medis Teraneh

Posting Komentar
urine | http://www.vemale.com/

Jakarta - Sebelum ditemukannya pengobatan medis modern, pengobatan zaman dahulu sudah menggunakan tanaman atau obat-obatan herbal. Namun tetap saja, pengobatan tersebut jarang diketahui efek pastinya. Hal itu dikarenakan sedikit sekali uji ilmiah yang pernah dilakukan terhadap obat-obat tersebut.

Tak hanya itu, beberapa teknik pengobatan zaman dahulu pun bahkan banyak yang aneh dan berbahaya. Namun aneh, metode-metode pengobatan tersebut sangat dipercayai baik oleh dokter maupun pasien pada zaman tersebut.

Dilansir dari medicaldaily pada Jumat, (21/2/2014), ini 8 pengobatan medis teraneh yang pernah dilakukan oleh manusia:

1. Cacing Pita

Siapa yang tidak kenal dengan cacing berbahaya ini? Cacing pita banyak ditemukan pada daging babi dan juga pada sebagian kecil daging sapi yang tak dimasak dengan sempurna. Meskipun berbahaya, ternyata tak sedikit orang yang melakukan diet cacing pita untuk menurunkan berat badannya. Mereka berpendapat bahwa jika menelan cacing pita hidup-hidup, cacing tersebut akan memakan kelebihan makanan yang ada di perut kita. Sehingga kita bisa makan sebanyak-banyaknya tanpa harus takut gemuk.

Dr Patricia Quinlisk, direktur kesehatan dari Iowa Department of Public Health, mengatakan bahwa praktek diet menelan cacing pita sangat berbahaya dan mempunyai efek samping yang beragam. Oleh karena itu, ia menyarankan bagi seseorang yang ingin melakukan diet, sebaiknya mengikuti program diet yang sudah diakui kebenarannya secara umum. Antara lain dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori dan meningkatkan aktivitas fisik.

2. Bloodletting
Bloodletting adalah proses pengobatan medis dengan cara melukai diri pasien, lalu membiarkan darah pasien keluar sedikit demi sedikit. Hal ini didasarkan atas kepercayaan zaman dahulu yang mengatakan bahwa seseorang sakit karena proporsi darah yang tidak berimbang dalam tubuh. Praktik pengobatan ini sangat populer hingga abad 19 di Eropa.

Meski pun prinsipnya mirip seperti donor darah, namun bloodletting sudah dipastikan berbahaya dan tidak dapat menyembuhkan penyakit. Hal ini diketahui setelah banyak pasien yang meninggal karena terlalu banyak darah yang keluar dari tubuh. Tak hanya itu, pasien yang sering melakukan bloodletting diketahui meninggal akibat infeksi pada luka sayatannya.

3. Lintah

Penggunaan lintah untuk menyedot darah dari orang sakit sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman Mesir kuno. Orang-orang Mesir kuno percaya bahwa jika darah si sakit disedot oleh lintah, maka gejala-gejala seperti demam, pusing dan kejang-kejang dapat hilang.

Tak hanya di Mesir kuno, pengobatan dengan lintah juga sering digunakan oleh para dokter di Eropa pada abad pertengahan. Bahkan praktik tersebut tetap dilakukan sampai sekarang. Food and Drug Administration (FDA) Amerika pun sudah melegalkan lintah sebagai salah satu alat medis. Kegunaan lintah yang diakui antara lain melancarkan peredaran darah yang tersumbat, menyambung kembali jari, telinga dan bagian tubuh lain yang terpotong dan juga menyedot darah kotor dari tubuh.

4. Lobotomi

Lobotomi adalah proses pengobatan untuk pasien dengan gangguan kejiwaan. Pengobatan ini dilakukan dengan cara memotong bagian prefrontal cortex pada otak dengan cara memasukkan tang atau penjepit melalui kantung mata, yang diakhiri dengan tusukan-tusukan kecil pada otak bagian depan tersebut. Memang praktik medis ini terkesan gila dan sangat berbahaya. Namun pada tahun 1949, dua orang dokter yang menemukan praktik ini dianugerahi hadiah Nobel bidang Fisiologi Pengobatan.

Praktik ini sangat tenar pada pertengahan tahun 1900-an. Bahkan adik dari John F. Kennedy, mantan Presiden Amerika Serikat, melakukan operasi ini akibat perintah ayahnya. Pada tahun 1940 sampai 1960-an banyak orang tua yang mengirim anak mereka untuk melakukan lobotomi karena dianggap 'pembangkang'. Dengan melakukan lobotomi, diharapkan anak-anak mereka menjadi lebih penurut dan baik.

5. Trepanasi

Trepanasi adalah nama ilmiah dari proses pengobatan medis dengan cara melubangi otak manusia. Meski banyak ditemukan pada tengkorak suku Inca dan Maya di Amerika Selatan, namun praktik pelubangan otak ini sudah dilakukan di banyak daerah. Fosil tengkorak yang berlubang juga ditemukan di Yunani kuno, Romawi kuno, dan sebagian besar wilayah Afrika.

Praktik ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit yang bersumber dari kepala, antara lain kejang-kejang, migrain, sakit kepala, pusing, dan bahkan penyakit mental.

6.Terapi Urine

Terapi urine memang bukan hal baru di dunia medis. Sejarah mengatakan terapi menggunakan urine dengan cara menggosokkan atau bahkan meminumnya sudah dimulai sejak zaman Romawi kuno. Bahkan praktik meminum urine masih bisa ditemui di beberapa klinik pengobatan alternatif di Indonesia.

Padahal dokter mengatakan tidak pernah ada uji ilmiah yang mengatakan manfaat atau khasiat dari meminum urine.

Sumber : http://health.detik.com/read/2014/02/21/161529/2504961/763/gunakan-cacing-hingga-urine-ini-6-pengobatan-medis-teraneh?880006fa
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar