Silsilah Keturunanku Mulai Memudar

Google

Kehidupan ini adalah sesuatu hal yang mesti kita kecualikan. Apa yang sudah terjadi, tidak bisa kita minta lagi. Setelah Saya kehilangan sosok seorang Bapak, Saya merasa bahwa segala keputusan mulai bertentangan, karena apa? Karena hal yang tidak bisa saya terima begitu saja terhadap apa yang beliau lakukan kepada ibu Saya.

Pada kali ini Saya menulis beberapa paragraf tentang bagaimana silsilah Saya, menurut yang Saya ketahui. Saya adalah anak kedua, dari pasangan Drs. Pendi Apendi, MM dan Waskiah.

Bapak Saya adalah anak terakhir dari pasangan Ona dan Aca. Ini menurut Saya dalah nama panggilan, dan sampai saat ini Saya tidak mengethaui nama asli kedua kakek - nenek Saya. Sedangkan buyut Saya adalah Onong dan Yaman, menurut ceritera kedua buyut Saya adalah keturunan pajajaran.

Lokasi awal buyut Saya adalah dari daerah Ciharashas, kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Dan jika memang benar keturunan Pajajaran, bisa jadi dikarenakan ketika Saya ikut silaturahim ke daerah Ciharashas, Saya melewati daerah Sagalaherang, Subang.

Namun, bukti itu tidak ada sama sekali. Dan, akhirnya saya harus berjuang sendiri untuk mendapatkan pengakuan sosial Saya. Artinya, Saya tidak menganggap dengan benar - benar jika Saya adalah merupakan keturunan Pajajaran. Sebuatan itu buat Saya adalah sebuah kabar yang memberikan rasa gembira, tapi tidak membantu sama sekali.

Jika Saya mendengar berbagai cerita kebanggan yang sering diceritakan kepada Saya dari apa yang dikatakan oleh bapak, bahwa ada semacam aura yang tidak bisa di hidnari, kalau kita memiliki aura seorang pemimpin.

Pengalaman Saya dalam memimpin memang sangat kurang, tapi Saya meyakini bahwa Saya memiliki kemampuan itu. Kelemahan Saya adalah apa yang saya lakukan hanya berdasarkan intuisi dan pengalaman, bukan karena dibimbing, dsb.

Karir Saya memang tidak menonjol, namun apa yang Saya lakukan setidaknya bisa membawa Saya menjadi orang yang bisa diterima dikalangan Saya sendiri dan beberapa kalangan lainnya yang belum Saya ketahui.

Kembali lagi, bahwa silsilah dalam kelaurga setelah buyut Saya, satupun tidak ada yang saya tahu, maka dari pada itu, tulisan ini berjudul demikian. Saya tidak benar - benar mengetahui Siapa leluhur Saya, dan semoga Saya bisa membuat catatan sendiri tentang Siapa Saya, dan bagiaman kelak nanti keturunanku bertahan hidup.