Ukiran Dari Masa Ke Masa - Imad Analis Blog

Semenjak saya memiliki blog, memiliki media sosial, Saya selalu tidak memiliki fikiran apapun terkait 'ketenaran' saya. Saya tidak peduli dengan ketenaran 'NAMA', saya lebih senang dikenal sebagai seorang admin, pengelola, enaugh. Kenapa, karena saya merasa risih jika harus terkenal. Saya takut untuk merasa dikenal. Biarkan saya terus menulis mengalir apapun yang ingin saya tulis, tanpa perlu orang lain mengetahui saya siapa? wkwkwk. 

Gambar : https://thoughtcatalog.com/

Hari ini, ternyata Saya mendapatkan informasi, yang ternyata sangat bikin saya sangat sedikit harus menutup diri saya lagi. Jangan sampai orang lain tahu saya seorang admin, wkwkw. Tapi, saya tidak memaksa orang untuk tahu dan mengenal saya lebih jauh. Saya bahkan senang bicara terkait apa yang saya lakukan, membagikan pengetahuan saya justru membuat saya sangat senang. 

Satu cerita, katakanlah saat ini saya tahu namanya dari satu grup kepengurusan tingkat provinsi. Tiba-tiba dia menyapa, "Kang admin web itu ya" eh iya, gimna? Saya sudah ikutin Akang dari zaman kuliah. Ternyata bisa chatan juga. 

Itulah ceritanya.

Itulah kenapa, saat ini saya agak mikir lagi untuk bicarakan diri saya bahwa saya adalah pemilik web ini, web itu. 

Itulah kenapa, di penerimaan siswa baru di UNIMUS saya tidak berkata saya adalah ini dan itu. Saya hanya menyimak obrolan grup MABA, tanpa berkomentar untuk menarik perhatian orang lain. 

Itulah kenapa, saya harus diam agar tujuan saya bisa lebih fokus dengan tanggung jawab saya yang sudah ada saat ini. 

Dan, inilah alasan saya mungkin untuk tidak terlalu banyak bicara dimana saya sudah banyak memikul tanggung jawab di dunia ini. 

Mungkin inilah akibat dari lika liku perjalanan saya sebagai manusia di permukaan bumi ini. Ketika Allah memberikan banyak tanggungjawab dan banyak sekali masalah yang harus diselesaikan dengan cara-cara yang baik, dengan cara bijaksana. 

\

Saya hanya ingin, menjadi manusia yang bermanfaat. Saya ingin punya sekolah untuk anak yatim, yatim piatu. Itulah keinginan saya dari alambawah sadar dan sadar saya selama ini, sampai dengan usia 34 tahun ini. 

Semoga Allah memudahkan segalanya, urusan didunia ini dengan banyak mengisi kebermanfaatan untuk orang lain.