Praktek Terbaik Pengambilan Sampel Kapiler Menurut Panduan WHO

Posting Komentar

 

Praktek Terbaik Pengambilan Sampel Kapiler Menurut Panduan WHO
Foto : ncbi.nlm.nih.gov

IMAD ANALIS - Pengambilan sampel kapiler, yang dikenal sebagai metode pengambilan darah dari jari, tumit, atau kadang-kadang dari lobus telinga, merupakan langkah yang umum dalam uji laboratorium yang membutuhkan volume darah yang kecil.

 Artikel ini akan menjelaskan panduan praktis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pengambilan sampel kapiler, dengan fokus pada informasi latar belakang (Bagian 7.1), panduan praktis (Bagian 7.2), dan ilustrasi (Bagian 7.3).

Meta description:

Pelajari panduan terbaru dari WHO tentang pengambilan sampel kapiler untuk uji laboratorium yang akurat. Artikel ini mencakup pemilihan lokasi, pemilihan panjang lancet, prosedur praktis, dan mengatasi komplikasi potensial.

HASHTAGS:

#WHO #PanduanKesehatan #SampelKapiler #PengambilanDarah #KesehatanAnak #TeknikPengambilanSampel #UjiLaboratorium #Kesehatan #KesehatanPublik #TeknikPhlebotomy

1. Latar Belakang Informasi tentang Pengambilan Sampel Kapiler (Bagian 7.1)

Pemilihan situs pengambilan sampel berbeda antara pasien dewasa dan anak-anak. Artikel ini memberikan panduan yang berguna terkait pemilihan situs terbaik berdasarkan umur dan berat badan pasien.

1.1. Pemilihan Situs untuk Pasien Dewasa

  • Jari umumnya merupakan situs yang disukai untuk pengujian kapiler pada pasien dewasa.
  • Sisi tumit hanya digunakan pada pasien anak-anak dan neonatal.
  • Lobus telinga terkadang digunakan dalam penelitian atau skrining massal.

1.2. Memilih Panjang Lancet

  • Panjang lancet untuk pasien dewasa sebaiknya sedikit lebih pendek dari kedalaman yang diperlukan.
  • Panjang lancet bervariasi sesuai produsen, dan panduan panjang spesifik diberikan.

1.3. Urutan Pengambilan Sampel

  • Sampel hematologi dikumpulkan pertama, diikuti oleh spesimen kimia dan bank darah.
  • Urutan pengambilan ini penting untuk meminimalkan efek penggumpalan platelet.

1.4. Komplikasi

  • Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, termasuk kolaps vena, osteomielitis tulang tumit, kerusakan saraf, hematoma, dan lainnya.

2. Panduan Praktis Pengambilan Sampel Kapiler (Bagian 7.2)

Panduan praktis ini mencakup pemilihan situs dan lancet, prosedur pengambilan sampel, dan perawatan pasca-pengambilan.

2.1. Pemilihan Situs dan Lancet

  • Keputusan untuk menggunakan jari atau tumit dan memilih lancet yang sesuai berdasarkan panduan sebelumnya.

2.2. Prosedur untuk Pengambilan Sampel Kapiler pada Pasien Dewasa

  • Langkah-langkah termasuk persiapan kulit, tusukan kulit, menghindari pemerasan yang berlebihan, dan pengambilan spesimen sesuai urutan.

2.3. Prosedur untuk Pengambilan Sampel Kapiler pada Anak-Anak

  • Menyiapkan kulit, memobilisasi anak, dan langkah-langkah khusus untuk memastikan aliran darah yang memadai.

2.4. Perawatan Pasca-Pengambilan

  • Catatan informasi relevan tentang pengambilan darah dan memberikan dukungan dan kenyamanan kepada pasien, terutama anak-anak.

3. Ilustrasi untuk Pengambilan Sampel Kapiler (Bagian 7.3)

Artikel ini dilengkapi dengan ilustrasi (Gambar 7.1) yang memberikan gambaran visual tentang proses pengambilan sampel kapiler.

Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan praktisi kesehatan dapat melakukan pengambilan sampel kapiler dengan akurat, efisien, dan mengurangi risiko komplikasi. Pastikan untuk selalu merujuk pada panduan lengkap dari WHO untuk informasi lebih lanjut.

Meta description:

Pelajari panduan terbaru dari WHO tentang pengambilan sampel kapiler untuk uji laboratorium yang akurat. Artikel ini mencakup pemilihan lokasi, pemilihan panjang lancet, prosedur praktis, dan mengatasi komplikasi potensial.

HASHTAGS:

#WHO #PanduanKesehatan #SampelKapiler #PengambilanDarah #KesehatanAnak #TeknikPengambilanSampel #UjiLaboratorium #Kesehatan #KesehatanPublik #TeknikPhlebotomy## Panduan Pengambilan Sampel Kapiler Menurut Pedoman WHO dalam Pengambilan Darah

Pengambilan sampel darah merupakan prosedur yang vital dalam dunia medis, baik untuk diagnosis maupun pemantauan kondisi pasien. Salah satu metode pengambilan sampel yang umum digunakan adalah pengambilan sampel kapiler, yang dilakukan melalui tusukan pada jari, tumit, atau kadang-kadang pada bagian belakang telinga. Pedoman Pengambilan Darah WHO memberikan panduan yang komprehensif untuk prosedur ini.

Latar Belakang Pengambilan Sampel Kapiler

Pengambilan sampel kapiler bisa dilakukan pada pasien dari segala usia, tetapi umumnya lebih sering dilakukan pada pasien anak-anak. Proses ini berguna untuk tes yang membutuhkansedikit volume darah. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan situs dan teknik tusukan.

Pemilihan Situs

  • Pasien Dewasa: Biasanya jari merupakan situs yang disukai untuk pengambilan sampel kapiler pada pasien dewasa. Sisi tumit hanya digunakan pada pasien anak-anak dan bayi baru lahir. Kadang-kadang, telinga juga digunakan dalam skrining massal atau studi penelitian.

  • Pasien Anak-anak: Pemilihan situs pada pasien anak-anak bergantung pada usia dan berat badan. Jika anak sudah bisa berjalan, kaki mungkin memiliki kapalan yang menghambat aliran darah yang memadai.

Pemilihan Panjang Lancet

  • Pasien Dewasa: Panjang lancet yang digunakan harus sedikit lebih pendek dari kedalaman yang diperlukan karena tekanan pada kulit akan membuat tusukan sedikit lebih dalam dari panjang lancet. Kedalaman tusukan tidak boleh melebihi 2,4 mm pada tusukan jari.

  • Pasien Anak-anak: Untuk tusukan tumit, kedalaman tusukan juga tidak boleh melebihi 2,4 mm. Untuk bayi prematur, lancet dengan panjang 0,85 mm tersedia.

Tindakan Praktis dalam Pengambilan Sampel Kapiler

Pada tahap praktis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan pengambilan sampel berjalan lancar dan aman.

Pemilihan Situs dan Lancet

  • Jangan menggunakan pisau bedah untuk melakukan tusukan kulit.
  • Jangan menusuk kulit lebih dari satu kali dengan lancet yang sama atau menggunakan satu situs tusukan lebih dari sekali karena ini dapat menyebabkan kontaminasi bakteri dan infeksi.

Prosedur Pengambilan Sampel

  • Persiapkan kulit dengan mengaplikasikan alkohol pada situs masuk dan biarkan mengering secara alami.
  • Tusukkan kulit dengan satu gerakan cepat, kontinu, dan tegas untuk mendapatkan aliran darah yang baik.
  • Buang tetesan darah pertama karena mungkin terkontaminasi dengan cairan jaringan atau debris.
  • Hindari menekan jari atau tumit terlalu kuat karena hal ini dapat mengencerkan spesimen dengan cairan jaringan dan meningkatkan probabilitas hemolisis.

Komplikasi yang Dapat Terjadi

Terdapat beberapa komplikasi yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel kapiler, antara lain:

  • Pembekuan pembuluh darah jika arteri tibial terluka dari tusukan aspek medial tumit.
  • Osteomielitis pada tulang tumit (calcaneus).
  • Kerusakan saraf jika jari-jari bayi baru lahir ditusuk.
  • Hematoma dan kehilangan akses ke cabang vena yang digunakan.
  • Luka bakar.
  • Nekrosis lokal atau general.
  • Kerusakan kulit dari penggunaan strip perekat yang berulang-ulang.

Pengambilan sampel kapiler adalah prosedur yang umum dilakukan dalam pengambilan darah, terutama pada pasien anak-anak. 

Namun demikian, langkah-langkah pengambilan sampel dan teknik yang benar sangat penting untuk menghindari komplikasi dan memastikan kualitas sampel yang baik untuk analisis laboratorium.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar