Igudar: Bank Tertua di Dunia yang Dibangun oleh Komunitas Amazigh Maroko

Posting Komentar

 

Igudar: Bank Tertua di Dunia yang Dibangun oleh Komunitas Amazigh Maroko
Foto : moroccoworldnews.com

IMAD ANALIS - Kalau bicara soal bank, mungkin yang langsung terlintas di kepala kamu adalah gedung-gedung megah dengan ATM di sudut kota. 

Tapi, tahukah kamu bahwa sistem perbankan ternyata sudah ada sejak berabad-abad lalu, bahkan sebelum istilah "bank" populer?

 Kenalan yuk sama Igudar, sistem penyimpanan kolektif yang dianggap sebagai bentuk perbankan tertua di dunia, milik komunitas Amazigh di Maroko.

Apa Itu Igudar?

Igudar (bentuk jamak dari "Agadir") adalah granary atau lumbung kolektif yang digunakan oleh masyarakat Amazigh untuk menyimpan barang-barang berharga. 

Nggak cuma gandum dan barley, mereka juga menyimpan dokumen legal, perhiasan, bahkan harta benda lainnya. 

Kebayang kan, betapa kerennya nenek moyang Amazigh ini yang sudah memikirkan sistem keamanan properti?

Kata Khalid Alaroud, seorang profesor peneliti, Igudar ini bukan sekadar lumbung, tapi bisa dibilang sebagai cikal bakal bank modern

Kenapa? Karena fungsi utamanya adalah menjaga dan melindungi properti dengan keamanan maksimal. 

Bahkan, banyak Igudar ini umurnya setua gunung-gunung di sekitarnya. "Tua banget sampai susah ditentukan kapan tepatnya mereka dibangun," jelasnya.

Bagaimana Igudar Dikelola?

Pengelolaan Igudar dilakukan dengan sistem yang sangat tertata. Ada semacam tablet atau papan catatan yang berfungsi sebagai "aturan main." 

Tablet tertua yang ditemukan adalah Tablet Agadir Oujarit yang ditulis pada tahun 1492. 

Sistemnya juga melibatkan tim pengelola yang terdiri dari seorang sekretaris yang disebut Lamine, dan komite yang disebut Inflas, yang terdiri dari perwakilan berbagai suku.

Jadi, jangan bayangin mereka asal taruh barang di lumbung, ya. Semuanya ada aturannya!

Lebih dari Sekadar Lumbung

Ternyata, Igudar punya fungsi yang jauh lebih luas. Selain untuk menyimpan barang, Igudar juga digunakan sebagai:

  • Tangki air
  • Gudang makanan
  • Tempat tinggal sementara
  • Masjid
  • Perlindungan dari perang atau bencana alam

Bayangin, pas masa perang, suku Amazigh bareng-bareng berlindung di Igudar sambil membawa ternak mereka. Multifungsi banget kan?

Menuju UNESCO World Heritage Site

Tahun ini, pemerintah Maroko lagi berupaya untuk mendaftarkan Igudar sebagai bagian dari situs warisan dunia UNESCO. 

Menteri Kebudayaan Maroko, Othman El Ferdaous, mengatakan bahwa pengakuan ini adalah bentuk penghormatan terhadap kekayaan warisan budaya Amazigh, baik yang bersifat material maupun non-material.

Ini bukan sekadar soal bangunan tua, tapi Igudar adalah simbol solidaritas, inovasi, dan identitas komunitas Amazigh yang harus dilestarikan.

Kenapa Kita Harus Peduli?

Mungkin kamu mikir, “Apa hubungannya Igudar dengan aku?” 

Well, Igudar bukan cuma cerita masa lalu, tapi juga pelajaran tentang bagaimana manusia dulu berinovasi untuk menyelesaikan masalah yang kompleks—mulai dari keamanan properti, pengelolaan sumber daya, sampai perlindungan komunitas.

Dan, buat kamu yang suka traveling atau belajar budaya, Igudar bisa jadi destinasi menarik untuk menyelami kekayaan sejarah Maroko.

Igudar bukan cuma bangunan tua yang terbengkalai. Ia adalah saksi sejarah peradaban manusia, tempat kita bisa belajar tentang sistem keamanan, solidaritas, dan inovasi masa lalu.

 Jadi, kalau suatu saat UNESCO benar-benar memasukkan Igudar ke daftar situs warisan dunia, kita tahu kenapa itu penting. 

Yuk, bantu sebarkan cerita Igudar ini, biar makin banyak yang tahu tentang warisan luar biasa dari komunitas Amazigh!

(Spoiler: Kalau kamu ke Maroko, wajib mampir ke Agadir dan lihat sendiri keajaiban Igudar ini!)

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Related Posts

Posting Komentar