(Foto : IG @mj.lestari) |
IMAD ANALIS, Jawa Barat – Wilayah Jawa Barat menyimpan sejumlah situs bersejarah yang menjadi saksi bisu peradaban masa lalu yang kaya. Sebaran batu-batu purbakala di berbagai lokasi seperti Gunung Padang, Tugu Gede, hingga Arca Domas, menunjukkan kehadiran peradaban maju ribuan tahun sebelum Masehi.
Situs-situs ini tidak hanya menarik perhatian para arkeolog tetapi juga masyarakat yang ingin mengetahui jejak nenek moyang mereka.
Situs Gunung Padang, Cianjur
Gunung Padang, terletak di Kabupaten Cianjur, merupakan situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara. Berusia sekitar 10.000–25.000 tahun sebelum Masehi, situs ini menampilkan punden berundak yang tersusun dari lima teras batu besar.
Penemuan ini menjadi salah satu bukti penting adanya teknologi pembangunan dan ritual spiritual pada masa Megalitikum.
Setiap terasnya memiliki dimensi berbeda, dengan teras pertama sebagai yang terluas dan memiliki jumlah batu paling banyak.
Uniknya, batu-batu di Gunung Padang tersebar hingga puncak, mencerminkan kemampuan teknik dan estetika masyarakat purba.
Situs Tugu Gede, Sukabumi
Di Kabupaten Sukabumi, Situs Tugu Gede menyimpan warisan budaya yang tidak kalah menarik.
Terletak di Desa Margalaksana, situs ini mencakup dua kompleks besar: kompleks utara dengan menhir besar setinggi 380 cm, dan kompleks selatan yang memiliki tumpukan batu tidak beraturan yang disebut Gudang Batu.
Selain itu, ditemukan pula Batu Jolang dan Batu Jambangan, yang diyakini digunakan dalam berbagai ritual tradisional.
Situs ini, dengan luas mencapai 2 hektare, memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat pada masa 3000 tahun sebelum Masehi.
Situs Lebak Cibedug, Banten
Meski terletak di perbatasan Jawa Barat dan Banten, Situs Lebak Cibedug memiliki hubungan erat dengan tradisi punden berundak di wilayah ini.
Bangunan berbentuk segi empat dengan tingkatan ruang yang berbeda menjadi ciri khas situs ini. Penelitian menunjukkan bahwa situs ini berasal dari masa Neolitik, sekitar 2500–1500 SM.
Batu-batu di situs ini membentuk altar dan menhir, yang menunjukkan fungsinya sebagai tempat pemujaan atau kegiatan keagamaan masyarakat kuno.
Arca Domas, Bogor dan Banten
Arca Domas memiliki perbedaan menarik antara yang berada di Bogor dan Banten.
Di Bogor, Arca Domas menampilkan batu-batu punden berundak dan menhir yang sering dikaitkan dengan pemujaan nenek moyang.
Beberapa batu dihiasi ukiran simbolik seperti bintang, bulan, dan lingkaran, yang hingga kini masih menjadi misteri bagi para peneliti.
Sementara itu, Arca Domas di Banten, dikenal sebagai Sasaka Pusaka Buana atau Mandala Parahiyang, dianggap tempat sakral oleh masyarakat Kanekes (Baduy).
Mereka percaya bahwa tempat ini adalah lokasi turunnya Batara Tunggal, dewa utama mereka. Kepercayaan ini menunjukkan nilai spiritual yang mendalam pada peninggalan tersebut.
Jejak Lain Sebaran Batu Purba di Jawa Barat
Selain situs-situs tersebut, beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Sumedang juga memiliki jejak batu purbakala.
Contohnya, Situs Batu Pojok di Garut yang diduga merupakan altar ritual, dan Batu Mahpar di Sumedang yang sering dikaitkan dengan legenda setempat.
Penemuan batu dolmen dan menhir di Tasikmalaya juga menambah daftar panjang sebaran situs prasejarah di Jawa Barat.
Melalui keberadaan situs-situs ini, Jawa Barat membuktikan dirinya sebagai pusat peradaban kuno yang kaya dengan warisan budaya.
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap misteri yang masih menyelimuti peninggalan-peninggalan purbakala ini.
Bagi Anda yang ingin menyelami sejarah, situs-situs ini layak dikunjungi untuk mengenal lebih dekat warisan leluhur Nusantara.***
Posting Komentar