IMAD ANALIS - Baju Komboran, sebuah simbol budaya Indramayu yang kaya akan makna dan sejarah.
Baju adat ini telah menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Indramayu, khususnya ASN (Aparatur Sipil Negara) yang mengenakannya sebagai Pakaian Dinas Harian (PDH) Budaya.
Sejarah Baju Komboran
Baju Komboran mulai diperkenalkan sebagai baju dinas pada tahun 2016 dan secara resmi dijadikan PDH Budaya Indramayu melalui Peraturan Bupati Nomor 93 tahun 2022.
Peraturan ini menegaskan pentingnya melestarikan budaya lokal dan meningkatkan kesadaran akan identitas daerah.
Komponen Baju Komboran
Baju Komboran terdiri dari:
1. Pria: Komboran hitam, ikat kepala kain motif Indramayu, dan alas kaki sesuai.
2. Wanita: Kebaya putih, bawahan kain batik motif Indramayu, dan alas kaki sesuai.
Makna dan Penggunaan
Baju Komboran tidak hanya sebagai PDH, tetapi juga digunakan dalam acara-acara adat seperti:
1. Ngarot
2. Upacara adat
3. Perayaan hari besar
Keunikan Baju Komboran
Baju Komboran memiliki keunikan yang mencerminkan budaya Indramayu, seperti:
1. Motif kain yang khas
2. Warna yang mencerminkan kebersahajaan dan kesederhanaan
3. Perpaduan antara tradisional dan modern
Baju Komboran merupakan simbol budaya Indramayu yang mengagumkan dan kaya akan makna.
Melestarikan budaya ini sangat penting untuk mempertahankan identitas daerah dan meningkatkan kesadaran masyarakat.***
Posting Komentar