Meditea, Teh Penyembuh AIDS

Posting Komentar


Meditea adalah minuman herbal yang sarat manfaat kesehatan. Ini merupakan temuan dari Guru Besar Fakultas Farmasi Unair, Prof Dr H Djoko Agus Purwanto Apt. Penelitian melalui rekayasa non-kimia yang Djoko lakukan sejak 1996, menghasilkan produk teh yang mengandung kadar antioksidan sangat tinggi.

Djoko menegaskan teh yang mengandung kadar epigalokatekin galat sangat tinggi tersebut mampu mengatasi penyakit-penyakit degeneratif, meningkatkan imun tubuh, dan menghambat pertumbuhan sel kanker.



“Teh biasa juga mengandung epigalokatekin galat, tapi rendah. Epigalokatekin galat meditea, 10 kali lipat dari teh biasa. Itulah kelebihannya dari teh biasa, dan dibuat dari murni bahan teh asli, tanpa tambahan bahan lain. Terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, stroke, dan jantung koroner,” tuturnya.

Banyak Manfaat

Djoko menerangkan segudang manfaat tersebut juga dikarenakan aktivitas antioksidan dan antiradikal bebas meditea yang sangat tinggi, yakni mencapai 100 kali vitamin C dan 25 kali lipat vitamin E.

“Pada penderita hipertensi, manfaat teh ini dapat memperbaiki tingkat kelenturan pembuluh darah, sehingga bila lentur, tekanan darah bisa turun, dan sebaliknya yang tekanan rendah bisa naik. Jadi sebenarnya manfaat teh ini mengembalikan fisiologis seseorang ke tingkat normal,” ujar Djoko.

Selain hipertensi yang banyak diderita orang di atas usia 40 tahun, lanjut Djoko, meditea juga mampu menyembuhkan sejumlah penyakit infeksi yang mematikan lainnya, seperti hepatitis dan human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS).

“Bahkan sekarang ini ada kecenderungan digunakan untuk infeksi-infeksi virus, salah satunya hepatitis. Salah seorang pengguna meditea virallod, hepatitisnya turun sampai 0. Untuk penderita AIDS, epigalokatekin galat bereaksi dengan protein gp120 dari virus HIV secara kovalen sehingga virus tidak bisa masuk ke dalam sel CD4. Akibatnya, perbanyakan virus menjadi terhambat,” kata dia.



Proses pembuatan meditea, kata Djoko, membutuhkan waktu cukup lama demi untuk mengekstrak sari pati teh. Dalam bentuk daun, mengendalikan kandungannya pasti sulit. Sebaik-baiknya tanaman, tidak mungkin kadar manfaatnya sampai dua kali lipat.

“Maka tumbuhan teh diekstrak, dihilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan, lalu kadar kafein diturunkan sampai 60 persen dari satu gelas teh, tapi epigalokatekin galat-nya tinggi. Prosesnya cukup lama sehingga kami selalu kesulitan memenuhi permintaan,” paparnya.

Djoko menambahkan hasil penelitian ini telah diproduksi massal oleh PT Asahi, dengan menggunakan bahan baku seluruhnya murni dalam negeri. “Tehnya berasal dari kebun teh di sekitar Lawang, Malang. Sekarang sudah sampai produksi yang kedelapan, terjual 40 ribu box ke seluruh Indonesia, bahkan ke Singapura, Kanada, dan Malaysia,” pungkasnya.

Meditea bisa didapatkan di Beranda Airlangga

Sumber :
Koran Jakarta. (2017). Meditea, Teh Penyembuh AIDS. [Online]. Tersedia ; http://www.koran-jakarta.com/meditea--teh-penyembuh-aids/. (14 Mei 2017).
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar