Rab’I bin Harits adalah ahli muhaddits terkenal. Ketika pertama kali diuji kemampuannya untuk menjadi ahli hadits, semua orang dalam kaumnya – kawan maupun lawan – menguji kejujuran dan kesalehannya. Lalu, ada seorang musuhnya yang merasa iri dan bermaksud mencoreng predikatnya sebagai orang jujur. Orang ini pergi menghadap Gubernur Hajjaj bin Yusuf. Ia member tahu sang Gubernur bahwa Rab’I bin Harits yang akan di nobatkan sebagai muhaddits, mempunyai dua anak laki – laki yang disembunyikannya di rumahnya. Kedua anaknya disembunyikan untuk menghindari wajib militer. Dikatakan Rab’I bin Harits ingin menutupi kenyataan ini agar terhindar dari hukuman mati. Dengan cara ini musuh Rab’I bin Harits berharap Rab’I bin Harits akan terjebak untuk berbohong.
Hajjaj bin Yusuf memanggil Rab’I bin Harits dan menanyakan ihwal kedua anaknya. Rab’I bin Harits menjawab bahwa memang benar kedua anaknya itu disembunyikannya di rumah. Hajjaj merasa terkesan dengan jawabannya itu dan mengumumkan kepada semua penduduk di wilayah kekuasaannya bahwa Rab’I bin Harits adalah orang yang sangat jujur dan dapat dipercaya. Dengan demikian, Rab’I bin Harits diakui sebagai Muhaddits.
Sumber : Jejak – jejak Hadits ; hal 2-3
Posting Komentar