Indramayu (ANTARA News) - Ribuan nelayan pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hari ini berunjuk rasa memrotes kebijakan pemerintah mengenai bahan bakar minyak, yang menurut mereka telah menghapus subsidi solar untuk kapal berkapasitas 30 gross ton.
Kericuhan sempat terjadi di depan terminal transit utama Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, ketika mereka merangsek untuk menemui pejabat meski mereka dihadang oleh polisi dengan pagar kawat berduri.
Kajidin, ketua serikat nelayan tradisional Indramayu, kepada wartawan di Indramayu mengatakan, dengan keluarnya aturan pemerintah untuk membatasi pembelian bahan bakar minyak diperkirakan biaya melaut akan semakin membengkak.
"Wajar nelayan Pantura Indramayu marah, karena dua bulan tanpa penghasilan dengan kondisi cuaca buruk kini peraturan presiden nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis bahan bakar minyak membebani mereka," katanya.
Sementara Kartono, salah seorang nelayan Indramayu menuturkan, bahan bakar minyak bersubsidi bagi kapal nelayan di atas 30 gross ton dihapuskan dan berlaku harga industri, kebijakan tersebut cukup memberatkan nelayan, sehingga dampaknya biaya melaut akan tinggi.
Ia berharap setiap kebijakan pemerintah harus mempertimbangkan kerugian bagi masyarakat kecil seperti ribuan nelayan di Pantura Indramayu, jika tetap berlaku kemungkinan mereka akan terus melakukan unjuk rasa dan meminta aturan tersebut dicabut kembali.
Ribuan nelayan tradisional menggelar aksi long march sambil berorasi mulai dari pendopo Kabupaten Indramayu menuju gedung DPRD Kabupaten Indramayu dan gedung terminal bahan bakar migas Pertamina Balongan.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu berjanji akan menyampaikan aspirasi ribuan nelayan kepada pemerintah.
Kericuhan sempat terjadi di depan terminal transit utama Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, ketika mereka merangsek untuk menemui pejabat meski mereka dihadang oleh polisi dengan pagar kawat berduri.
Kajidin, ketua serikat nelayan tradisional Indramayu, kepada wartawan di Indramayu mengatakan, dengan keluarnya aturan pemerintah untuk membatasi pembelian bahan bakar minyak diperkirakan biaya melaut akan semakin membengkak.
"Wajar nelayan Pantura Indramayu marah, karena dua bulan tanpa penghasilan dengan kondisi cuaca buruk kini peraturan presiden nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis bahan bakar minyak membebani mereka," katanya.
Sementara Kartono, salah seorang nelayan Indramayu menuturkan, bahan bakar minyak bersubsidi bagi kapal nelayan di atas 30 gross ton dihapuskan dan berlaku harga industri, kebijakan tersebut cukup memberatkan nelayan, sehingga dampaknya biaya melaut akan tinggi.
Ia berharap setiap kebijakan pemerintah harus mempertimbangkan kerugian bagi masyarakat kecil seperti ribuan nelayan di Pantura Indramayu, jika tetap berlaku kemungkinan mereka akan terus melakukan unjuk rasa dan meminta aturan tersebut dicabut kembali.
Ribuan nelayan tradisional menggelar aksi long march sambil berorasi mulai dari pendopo Kabupaten Indramayu menuju gedung DPRD Kabupaten Indramayu dan gedung terminal bahan bakar migas Pertamina Balongan.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu berjanji akan menyampaikan aspirasi ribuan nelayan kepada pemerintah.
Sumber : Antaranews.com
Posting Komentar