 |
| Say no to Free Sex [http://jagakesehatan.com] |
Seperti di kutip dari berita suaramerdeka.com, di kabupaten Ponorogo pengidap virus Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) mencapai 424 orang dalam waktu 15 tahun. Dengan rincian, 287 orang positif menderita AIDS, dan 137 baru terserang HIV. Untuk penderita yang meninggal dunia ada 153 orang dan 271 orang masih hidup hingga sekarang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Rahayu Kusdarini, Senin (12/9) mengakui, 424 penderita HIV/AIDS tersebut adalah yang terdata di RSUD dr. Harjono Ponorogo dan beberapa puskesmas. Virus tersebut mayoritas diidap oleh ibu rumah tangga, akibat suami yang kerap melakukan seks bebas.
BAGAIMANA PENULARAN HIV?
1. Melalui cairan darah
Melalui transfusi darah atau produk darah yg sudah tercemar HIV. Dengan pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan.
2. Cairan sperma dan cairan vagina
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam vagina atau anus), tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
3. Melalui air susu ibu (ASI)
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30 persen, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
Melalui transfusi darah atau produk darah yg sudah tercemar HIV. Dengan pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan.
2. Cairan sperma dan cairan vagina
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam vagina atau anus), tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
3. Melalui air susu ibu (ASI)
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30 persen, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
Sumber :
Suara Merdeka. 2016. HIV/ADIS di Ponorogo Rata-rata Diidap Ibu Rumah Tangga. Diakses tanggal 13 September 2016. Link ; http://berita.suaramerdeka.com/hivadis-di-ponorogo-rata-rata-diidap-ibu-rumah-tangga/
Tempo. 2016. Kenali Cara Penularan Utama HIV AIDS . Diakses tanggal 13 September 2016. Link ; https://m.tempo.co/read/news/2014/12/02/060625753/kenali-cara-penularan-utama-hiv-aids
Posting Komentar