Kenali Gejala-Gejala Infeksi Saluran Kemih

Posting Komentar
Ilustrasi (Sumber : www.femina.com)

Jangan berprasangka buruk jika tiba-tiba teman Anda mengeluhkan rasa tak nyaman saat buang air kecil. Meski posisinya dekat dengan alat reproduksi, belum tentu penyebabnya adalah perilaku seksual tak sehat. Berikut ini penjelasan spesialis urologi dr. Nugroho Budi Utomo, SpU, dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, tentang beberapa penyebab infeksi saluran kemih, yang faktanya lebih sering dialami oleh wanita daripada pria.


Kenali gejalanya
Bolak-balik ke kamar mandi, tapi rasanya tak tuntas-tuntas? Sudah repot, rasanya perih pula? Duh, jangan-jangan Anda mengalami infeksi saluran kemih. Jika ini terjadi, tak perlu ragu dan malu untuk segera ke dokter, karena Anda tak sendiri. Menurut dr. Nugroho, infeksi saluran kemih (ISK) memang rentan terjadi pada wanita.

Salah satu penyebabnya adalah anatomi tubuh wanita. ISK lebih mudah terjadi pada wanita karena kontaminasi bakteri dari vagina dan anus, yang memang secara anatomi letaknya berdekatan. “ISK pada wanita memang bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual, tapi infeksi ini terbanyak disebabkan oleh bakteri e-coli yang berasal dari saluran cerna saat infeksi saluran cerna atau diare, selain itu bisa juga diakibatkan oleh keputihan,” kata dr. Nugroho.
Baca juga : 3 Kebiasaan Kotor yang Dibutuhkan Anak
Meski sama-sama berujung pada ISK, pria yang mengalaminya bisa jadi memiliki penyebab yang berbeda. “Pada pria, kasus ISK sangat jarang ditemukan. Mereka yang mengalami ISK biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual karena perilaku seks tak sehat. Selain itu, bisa juga karena adanya batu pada saluran kemih, atau pembesaran prostat pada pria usia lanjut, di atas 50 tahun,” jelasnya.

Walau lebih sering mengalami, sayangnya ISK pada wanita sering kali tidak menunjukkan gejala hingga kerap tidak disadari. “Seringnya terpapar bakteri membuat saluran kemih wanita relatif lebih imun/kebal. Itu sebabnya, pada beberapa kasus penyakit ISK ini bisa sembuh sendiri, dan baru menimbulkan keluhan/gejala saat kondisi daya tahan tubuh menurun, misalnya karena lelah atau stres,” kata dr. Nugroho.
Namun, jika tubuh tidak berhasil memenangkan pertempuran melawan bakteri dan menyembuhkan dirinya, gejalanya bisa makin jelas. “Buang air kecil tidak tuntas (anyang-anyangan), terasa nyeri/perih/panas, perut bagian bawah terasa tidak nyaman, dan urine yang berwarna keruh atau terdapat darah menjadi pertanda telah terjadinya infeksi saluran kemih,” ujar dr. Nugroho.

Jika infeksi sudah masuk dalam tahap lanjut, biasanya disertai dengan gejala sistemik berupa demam (suhu tubuh mencapai 38 derajat Celsius atau lebih), bahkan hingga menggigil. Bila keluhan bertambah dan tak ada perbaikan dalam beberapa hari, Anda harus memeriksakannya ke dokter. Infeksi yang dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan komplikasi, antara lain buang air kecil berdarah, timbulnya batu pada saluran kemih, hingga gangguan fungsi ginjal.
Baca juga : 4 Kebiasaan Ini Memicu Infeksi Jamur pada Miss V
Saat Anda berkonsultasi dengan dokter, selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan laboratorium darah dan urine. USG dan pemeriksaan radiologi mungkin diperlukan  untuk mencari penyebab terjadinya infeksi, seperti ada tidaknya kelainan anatomi, batu saluran kemih, dan sebagainya. Setelah penyebab ditemukan, terapi yang tepat baru diberikan. Mungkin cukup dengan obat minum saja atau  bahkan memerlukan tindakan lebih lanjut, seperti endoskopi urologi.

Sumber :
Femina. 2016. Kenali Gejala-Gejala Infeksi Saluran Kemih. Diakses tanggal 1 Oktober 2016. Link : http://www.femina.co.id/Health-Diet/kenali-gejala-gejala-infeksi-saluran-kemih


Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar