Ketika terkena Human Immunodeficiency Virus (HIV), risiko yang bersangkutan serangan jantung hampir dua kali lipat. Ini karena terjadi penumpukkan plak di pembuluh darah yang mengakibatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke meningkat.
Demikian hasil studi yang digelar Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, Amerika Serikat. Studi menyebut kerentanan terkena penyakit kardiovaskular itu terkait pula dengan sistem kekebalan tubuh pasien HIV yang memburuk.
Demikian hasil studi yang digelar Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, Amerika Serikat. Studi menyebut kerentanan terkena penyakit kardiovaskular itu terkait pula dengan sistem kekebalan tubuh pasien HIV yang memburuk.
 |
| Ilustrasi Serangan Jantung. (Sumber : https://health.detik.com) |
"Risiko serangan jantung pada pasien HIV 50 persen lebih tinggi dari yang sudah diperkirakan," kata Matthew Feinstein, yang terlibat dalam penelitian tersebut, seperti dikutip dari thehealthsite.com pada Senin (26/12/2016).
Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari sekitar 20.000 orang yang terinfeksi HIV. Risiko serangan jantung cenderung lebih tinggi hingga hampir dua kali lipat meski telah menggunakan obat anti retroviral (ARV).
Risiko serangan jantung akan lebih tinggi karena virus HIV di dalam tubuh dapat menciptakan peradangan. Nah, peradangan ini menyebabkan penumpukkan plak pada pembuluh darah, sehingga hampir dua kali lipat lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Pada orang tanpa HIV, kemungkinan plak pada pembuluh darah bisa terjadi, namun pertumbuhannya sangat lambat, yakni berkisar 10-15 tahun. Sedangkan pada pasien HIV, infeksi akibat virus membuat pertumbuhan plak jauh lebih tinggi.
Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari sekitar 20.000 orang yang terinfeksi HIV. Risiko serangan jantung cenderung lebih tinggi hingga hampir dua kali lipat meski telah menggunakan obat anti retroviral (ARV).
Risiko serangan jantung akan lebih tinggi karena virus HIV di dalam tubuh dapat menciptakan peradangan. Nah, peradangan ini menyebabkan penumpukkan plak pada pembuluh darah, sehingga hampir dua kali lipat lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Pada orang tanpa HIV, kemungkinan plak pada pembuluh darah bisa terjadi, namun pertumbuhannya sangat lambat, yakni berkisar 10-15 tahun. Sedangkan pada pasien HIV, infeksi akibat virus membuat pertumbuhan plak jauh lebih tinggi.
"Inflamasi yang terjadi dipercepat dengan adanya virus. Karena itu, penuaan dini dan risiko penyakit jantung pada pasien HIV jauh lebih tinggi dibanding orang biasa," imbuh Matthew.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal JAMA Cardiology.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal JAMA Cardiology.
Baca juga :
Otak Wanita Bereaksi Lebih Cepat Saat "Multitasking"
Ahli Mikrobiologi : Ponsel Lebih Kotor dari Toilet
Sumber :
Detik health. 2016. Pasien HIV Berisiko Terkena Serangan Jantung Hampir Dua Kali Lipat. Diakses tanggal 28 Desember 2016. Link ; https://health.detik.com/read/2016/12/26/072903/3380548/763/pasien-hiv-berisiko-terkena-serangan-jantung-hampir-dua-kali-lipat?l992203755
Posting Komentar