Selasa 18 03 2025
  • Jelajahi

    Copyright © 2025 Imad Analis Blog
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Hindari Petya, Kominfo Minta Semua Kementerian Matikan LAN

    Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
    Senin, 03 Juli 2017, 02.33 WIB Last Updated 2017-07-03T09:33:50Z
    Sumber : BetaNews
     
    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau pengelola Teknologi Informasi (TI) seluruh kementerian dan lembaga untuk mengantisipasi ransomware Petya pada hari pertama masuk kerja usai libur lebaran besok. Hal ini penting mengingat Indonesia terancaman menjadi sasaran malware tersebut.

    "Sebagai antisipasi meluasnya insiden, pada Senin (3/7) mendatang, Id-SIRTII/CC telah menyusun langkah-langkah untuk pencegahan dan mitigasi ransomware tersebut," bunyi pengumuman di laman Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (Id-SIRTII/CC), dikutip Minggu (2/7).

     
    Langkah yang dimaksud adalah mengantisipasi ransomware berbahaya dengan menonaktifkan sementara LAN/Hotspot dan melakukan back-up data ke penyimpanan yang terpisah. Kominfo meminta langkah-langkah ini perlu diketahui dan dijalankan oleh seluruh divisi TI kementerian dan lembaga.
    Sebelumnya, Kominfo juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai serta berupaya melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman virus ransomware Petya. Diketahui, saat ini, perusahaan-perusahaan global tengah digempur serangan siber tersebut.

    infopaytren.com
    Masyarakat diminta untuk selalu menggunakan sistem operasi asli dan update berkala untuk menghindari Petya. Pasang antivirus dan update berkala juga diperlukan. Selain itu, pengguna internet juga diminta memasang password yang aman dan menggantinya secara berkala.

    Kominfo juga telah memberikan petunjuk melalui laman Id-SIRTII/CC agar masyarakat bisa menangani ransomeware Petya yang mirip dengan ransomware Wannacry melalui laman http://idsirtii.or.id/halaman/tentang/faq.html.

     
    Serangan virus Petya paling banyak terjadi di Ukraina, kawasan Eropa Timur, dan Asia Selatan. India dilaporkan menjadi negara yang paling banyak menjadi korban virus tersebut. (CNN Indonesia)
    Komentar

    Tampilkan