Jawaban Permasalahan Air Irigasi untuk Pertanian dan Mengurai Banjir di Indramayu

Posting Komentar

 

Jawaban Permasalahan Air Irigasi untuk Pertanian dan Mengurai  Banjir di Indramayu

IMADANALIS - Saya pernah menulis tentang percepatan perbaikan aliran irigasi yang ada di Indramayu pada bulan Juni 2019 dengan judul artikel Memori 2014 Terulang di 2019???

Saat itu, Indramayu tengah di kepung banjir akibat luapan air sungai cimanuk. Indramayu kota banjir, wilayah Indramayu barat juga tidak berbeda dengan kondisi di Indramayu kota, air meluap dimana-mana akibat banjir.

Yang saya fahami memang buruknya saluran irigasi di Indramayu waktu itu (tahun 2019). Banyak aliran sungai yang dangkal, banyak juga aliran sungai yang belum di moderninasasi.

Namun, sejak beberapa tahun belakangan, akhirnya wilayah Indramayu mendapat manfaat dari Proyek Strategis Nasional yaitu RENTANG IRRIGATION MODERNIZATION PROJECT (Proyek Modernisasi Jaringan Irigasi Rentang)

Dimana hampir seluruh alira irigasi dari bendungan Rentang ini di modernisasi. Dikutip dari website  Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI, proyek rehabilitasi dan modernisasi Jaringan lrigasi Rentang di Jawa Barat yang mulai tahun 2017 telah termasuk dalam PSN dan tercantum dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2020. 

Sistem lrigasi Rentang saat ini mengairi areal layanan seluas lebih dari 87.840 Ha yang meliputi 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Majalengka (2 kecamatan), Kabupaten Cirebon (11 Kecamatan) dan Kabupaten lndramayu (24 Kecamatan), dengan dua aliran daerah layanan yaitu Rentang Kanan (35.545 Ha) dan Rentang Kiri (51.294 Ha).

Proyek strategis moderninasi jaringan irigasi Rentang ini dilakukan untuk meningkatkan nilai strategis dan kontribusi terhadap pertanian. 

Pada tahun 2023 bulan Oktober, Moderninasi saluran air sudah sampai ke Kota Indramayu. Beberapa saluran air di wilayah dalam kota Indramayu sudah mulai dilakukan pengecoran. 

Semoga saja, permasalahan banjir dan distribusi air baku bisa mengalir sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Kembali ke topik banjir, sampai dengan saat ini saya meyayangkan belum adanya himbauan kepada masyarakat untuk membuat sumur resapan. 

Setidaknya pemerintah daerah menghimbau para lurah/kuwu untuk membuat minimal 10 sumur resapan di beberapa titik yang rawan banjir.

Selain itu, pemerintah daerah merehabilitasi saluran air di jalan utama kota Indramayu yang jika hujan besar air akan menggenang. 

Buat standar got atau gorong-gorong di kota Indramayu agar air yang jatuh di jalanan kota lagsung masuk saluran air / got dan dibuang langsung ke gorong-gorong yang di alirkan ke laut. 

Mungkin bisa dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan yang ada di kota untuk membuat sumur resapan di lingkungan perkantorannya. 

Benar sekali itu hanya masukan saya, semoga bisa terealisasi. Amiin. 

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar