Tes HIV ; Harus Informed Consent

Ilustrasi Konseling

 

Dr. Jully secara pribadi menyarankan seperti dikutip dari Majalah Dokter Kita, agar setiap dokter atau laboratorium yang melakukan tes HIV kepada pasien untuk melakukan informed consent, pasien harus dijelaskan mengenai pemeriksaan tersebut. "Tes HIV adalah satu-satunya test laboratorium yang harus informed consent", tegasnya.

Sebaiknya pernyataan tertulis bahwa pasien bersedia diperiksa HIV. ini penting karena bisa saja nanti pasien mengelak saat dilakukan pemeriksaan.

Sebelum dilakukan tes HIV, sebaiknya pasien diberikan konseiling mengenai cara penularan, pemeriksaan, bgaimana jika hasilnya  positif atau negatif, serta perlunya perubahan perilaku jika hasilnya positif.

Untuk wilayah Indramayu, konseling dapat dikonsulkan di VCT RS Bhayangkara Indramayu, dapat juga di RS Pantura M.A Sentot Patrol dan Puskesmas Kandanghaur.

Apa itu VCT?

VCT atau Voluntary Counseling and Testing, atau konseling dan test sukarela, adalah kegiatan konseling bersifat sukarela dan rahasia, yang dilakukan oleh seorang konselor VCT yang terlatih, yang dilakukan sebelum dan sesudah test darah untuk HIV di laboratorium. Tes HIV dilakukan setelah klien terlebih dulu menandatangani inform consent (surat persetujuan tindakan).

Kenapa VCT penting?

- Penting untuk dapat mengakses ke semua layanan yang dibutuhkan terkait pencegahan dan pengobatan HIV, AIDS
- Penting karena memberikan dukungan untuk kebutuhan kliennya seperti perubahan perilaku, dukungan mental, dukungan terapi ARV, dan pemahaman yang benar dan faktual tentang HIV, AIDS.

Dimana saja bisa mendapat layanan VCT?

VCT bisa didapat di tempat layanan kesehatan atau klinik yang menyediakan layanan VCT, puskesmas, dan RS.

Siapa yang membutuhkan VCT?

- mereka yang mau melakukan test HIV
- mereka yang pernah berperilaku berisiko thd penularan HIV di masa lalu dan ingin merencanakan masa depannya

Sumber :

Majalah dokter kita

aids.ina.org