Faktor Risiko si Kanker Hati

Posting Komentar
penyakithepatitisb.com
Organ hati (Liver) dalam tubuh manusia memiliki ragam fungsi utama untuk menyaring dan memproses darah serta memainkan peran penting pada metabolisme dan pembersihan racun dalam tubuh. Tidak jarang pasien penderita kanker hati tidak menyadari gejala yang dirasakannya, sehingga banyak dari mereka yang baru datang ke dokter dan terdiagnosis kanker hati stadium lanjut.

Tulisan ini saya tulis ulang dari majalah DOKTER KITA, edis11-thn IX-Nov 2014, hal. 20-21. Bagi yang mau mengkopi ulang tulisan ini, harap mencantumkan kembali sumbernya.

Sulit untuk menentukan apa yang menyebabkan kanker hati, namun para peneliti telah menemukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker hati. Beberapa faktor risiko untuk kanker hati adalah 

1. Hepatitis B dan C kronis

Para peneliti telah menghubungkan infeksi hepatitis B (HBV) dan hepatitis-C (HCV) dengan perkembangan kanker hati dan menemukan hubungan yang signifikan. Diperkirakan bahwa 10-20 % orang yang terinfeksi hepatitis B kronik akan berkembang menjadi kanker hati.

2. Sirosis

The National Cancer Institute USA memperkirakan bahwa 5-10 % orang dengan sirosis (gangguan progresif yang menyebabkan parut pada hati) akan berkembang menjadi kanker hati. Sirosis yang disebabkan oleh virus hepatitis-B dan C, penyalahgunaan alkohol dan gangguan genetik dapat menempatkan orang pada risiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker hati.

3. Paparan Aflatoksin

Zat ini bersifat karsinogenik. Biasa ada pada jamur yang terdapat pada kacang, jagung, dan biji - bijian. Aflatoksin B1 adalah zat racun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus, sering ditemukan pada jenis polong-polongan yang sudah menghitam dan mnegeriput serta produk olahannya yang kadaluarsa seperti kacang tanah, kacang kedelai, keju, dll. Aflatoksin terbentuk dalam makanan yang disimpan berbulan - bulan dilingkunngan panas dan lembab.

Mekanisme karsinogenisitas aflatoksin sehingga dapat meningkatkan kejadian kanker hati yaitu dengan menghasilkan mutasi-mutasi gen, dimana mutasi gen tersebut bekerja menggangu fungsi penekan tumor. Menurut penelitian Gameell dan kawan - kawan pada tahun 2009 di Mesir dengan menggunakan desain penelitian case control, terdapat korelasi positif antara kejaidan kanker hati dengan kadar aflatoksin dalam tubuh (p<0,01) yaitu terjadi peningkatan kadar aflatoksin pada penderita kanker hati.
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar