Identitas Indramayu Sebagai Kota Budaya

Posting Komentar


imadblogs.com. Tidak banyak sebuah daerah yang memiliki identitas "kebudayaan"nya. Sederhananya, ketika Anda datang ke Indramayu, akan terlihat banyaknya papan nama berbagai kesenian daerah Indramayu seperti Sandiwara, Singa Dangdut, bahkan Organ sekalipun.

Memang jika berbicara "Budaya" bukan hanya Kesenian saja, "Budaya" adalah sebuah gerak, cara berfikir dan memecahkan berbagai persoalan menurut suatu daerah itu. Jadi Budaya adalah bentuk manifestasi cara berfikir manusia.

Belakangan ini Indramayu sedang giat membangun kebudayaan dan mengenalkan kepada publik bagaimana bentuk kebudayaan Indramayu melalui seni tari, seni peran, puisi bahwan melalui media terus di gencarkan tentang budaya Indramayu.

Jika kita lihat seksama, budaya Indramayu banyak dipengaruhi oleh kerajaan Mataram dalam penyebaran Islam di pulau Jawa. Sehingga sebagian besar masyarakat Indramayu menganut Agama Islam. Konteks kebudayaan ini terus menerus mengakar sampai sekarang, banyak pesantren didirikan di wilayah Indramayu.

Bedahalnya dengan Indramayu timur, notabene Indramayu bagian barat di dominasi suku Sunda karena berbatasan dengan daerah priangan.

Dibawah ini akan Saya coba sebutkan manifestasi kebudayaan masyarakat Indramayu, sebagai berikut :

1. BAHASA

Bahasa merupakan sebuah alat suatu bangsa dan atau masyarakat dalam menunjukkan bentuk kesadarannya.  Masyarakat Indramayu yang di dominasi oleh suku Jawa, dalam peraturan perda dibuatlah kurikulum "Bahasa Dermayu". Padahal Indramayu Barat terutama wilayah Haurgeulis, Gantar dan sebagian Anjatan, disana masyarakatnya mayoritas berbahasa Sunda.

Sebagian masyarakat Indramayu menggunakan bahsa "Dermayu" dengan dialek khas menjadi ciri khas tersendiri, sehingga banyak masyarakat jawa menyebutnya bahasa "Dermayonan".

2. KESENIAN

Seperti yang Saya sebutkan di atas, kesenian merupakan bagian dari sebuah Budaya itu sendiri. Masyarakat Indramayu yang dipengaruhi oleh berbagai kerajaan dimasa lampau, seperti kerajaan Mataram, Cirebon dan Sunda. 

Kesenian itu diantaranya : Seni Tari Topeng, Tarling, Wayang Kulit, Sandiwara, dll. Kesenian ini adalah merupakan akulturasi proses yang terjadi secara beratus - ratus tahun, dan memiliki identitas sendiri bagi masyarakat Indramayu.

Selain Kesenian tari, peran, dan seni pertunjukkan lainnya, kesenian lainnya seperti kerajinan tanganpun ada di Indramayu. Seni tersebut seperti membuat batik menggunakan canting atau batik tulis didaerah Paoman, kain tenun gedogan di Juntinyuat, dan lain sebagainya.

Tidak hanya Kesenian tersebut diatas, Ngarot, Nadran, Mapag Sri juga merupakan akulturasi yang sudah terjadi beratus - ratus tahun terjadi di Indramayu. Sehingga kesenian ini sudah menjadi suatu bentuk kesadaran masyarakat Indramayu.

3. MASAKAN

Indramayu sebagai daerah yang berada di pesisir laut utara pulau Jawa memiliki kekayaan alam baik di laut dan di darat. Berbagai jenis olahan makananpun tersedia disini, bahkan Indramayu bisa disebut sebagai Surganya Kuliner Olahan Pesisir.

Olahan pesisir yang terkenal dan sering diliput televisi nasional adalah olahan kepala ikan, dan masyarakat disini menyebutnya Olahan kepala ikan Manyung. 

4. BANGUNAN DAN KARYA TULIS

Kebudayaan yang jarang orang tahu, bahwa Indramayu memiliki berbagai mesjid kuno peninggalan masa lalu, seperti mesjid Agung Indramayu, dan lain sebagainya merupakan warisan kebudayaan masyarakat masa lalu. 

Bangunan dan karya tulis adalah bukti budaya Indramayu yang sangat nyata. Pola bangunan dan letak kompleks pendop misalnya, merupakan ciri khas bentuk kompleks kerajaan Islam di Nusantara.Sedangkan Karya Tulis, Kita bisa melihatnya di museum Bandar Kali Cimanuk jika Kita ingin mempelajarinya.

Indramayu sebagai Kota Budaya, dan Kebudayaan itu adalah ciri khas masyarakat Indramayu itu sendiri.  

Jika demikian, Apakah Indramayu pantas dikatakan sebagai kota budaya? perlu adanya penyadaran kembali akan nilai - nilai luhur yang sudah diwariskan dari generasi - ke generasi, dimana sebagian masyarakat Indramayu baik muda dan mudi mulai mengadopsi kebudayaan negatif global seperti pergaulan bebas, transgender, transexual, dsb.

Dengan alasan ekonomi, tidak sedikit para orang tua memiliki fikiran jika memiliki anak, lebih baik menjadi TKI karena lahan pekerjaan di Indramayu tidak ada. Apakah hal ini juga merupakan pergeseran budaya?

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar