 |
| Pergerakan Musisi Indramayu |
Indramayu. (20.02.13) Kapan Indramayu akan menjadi ramai seramai daerah lainnya. Beberapa persoalan yang perlu kita soroti bersama adalah Kebijakan, lagi - lagi kebijakan. Saya akan menuliskan dari segi Non-politis, artinya saya hanya akan mengulas persoalan ini dari sudut pandang "pagelaran kesenian" atau Carnaval Indramayu.
Indramayu perlu mengadakan semacam carnaval besar setiap tahunnya untuk menarik wisatawan, selain acara HUT Indramayu yang begitu - begitu saja, dimana nilai plusnya? siapa sasarannya? Acara HUT Indramayu memang suda seramai yang diharapkan, tapi dalam soal pengemasan terasa kurang, saya merasa ada yagn kurang. Kenapa? saya sendiri ngga tahu kenapa? saya bukan orang seni, saya bukan juga event organizer.
Apalagi sekarang Indramayu memiliki pulau eksotis seperti pulau dambaan orang Indramayu yaitu pulau Biawak. Pagelaran musik pantai mungkin harus ada setiap bulannya, atau di kota mewadahi beberapa musisi lokal yang semakin menggeliat.
Musisi - musisi di Indramayu semakin hari semakin banyak, perlu adanya wadah untuk memfasilitasi mereka dalam menyalurkan bakatnya. Music, tari topeng, adat ngarot, adat pesisir, banyak hal yang harus di angkat di Indramayu ini yang saya yakin bisa menambah anggaran Indramayu, selain itu banyaknya wisatawan banyak orang - orang akan semakin mendongkrak status sosialnya.
Bukan soal Indramayu tahun dulu yang suka tawuran, ini kebiasaan manusia yang harus kita tekan agar tidak pernah terjadi lagi. Lihat Jogjakarta, Bali, semua orang - orangnya ramah sehingga daerah seperti Jogja bisa di banjiri wisatawan luar negeri dan lokal.
Selain itu, musisi okalnya sangat kreatip sehingga mereka bisa makan dari beberapa event dan pagelaran. Mungkin seperti itulah yang harus kita bentuk mindset anak muda atau generasi muda di Indramayu. Semoga tulisan ini bisa menggubah beberapa orang untuk melakukan perubahan atmosfer di Indramayu.
penulis : imad al badrawi
Posting Komentar