Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Posting Komentar
http://blog.propertykita.com/
Ada berbagai cara meningkatkan kesejateraan masyarakat, salah satunya adalah meningkatkan daya beli dan daya saing produk yang dijual. Selain masalah jual beli yang serba modern ini, sekarang banyak kalangan remaja di Indramayu menggeluti berbagai bidang jual beli termasuk jual beli Online. Termasuk saya :D

Produk yang dijualpun semakin beragam karena kemudahan komunikasi sekarang ini, bisa melalui Facebook, twitter, instagram dan blog. Semuanya adalah media online untuk meningkatkan penjualan sebuah produk dagang. Saya di tulisan ini tidak akan membahas produk yang saya jual, lebih menitik beratkan jual beli dan pengaruhnya kepada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Menjual barang/produk adalah mengambil sedikit dan mengambil untung darinya sedikit. Itulah jual beli yang saya fahami. Artinya selagi kita bisa merotasi dan merekayasa perputaran produk,disitulah kita melakukan bisnis jual beli. bagi kita sebagai umat muslim, berhati -hatilah dalam berjualan, karena kita punya prinsip, dalam berjualan itu bukan untung yang di capai, tapi Ridha Allah yang harus kita capai. atau SURGA dan NERAKAnya kita ada usaha JUAL BELI.

Jual beli bisa meningkatkan kesejahteraan penduduk didorong atas beberapa faktor :
1. Transportasi. Kemudahan transportasi, akan semakin banyak wirausaha muda tumbuh , inilah salah satu peluang yang dilakukan oleh PEMDA tanpa harus membuka berbagai BUMD untuk lahan parkir manusia yang tidak kompeten dalam bidangnya. Perbaiki sistem transportasi, maka dengan sendirinya UMKM akan semakin menggeliat. 

2. Membenahi pola Fikir Bangsa. Saya dilahirkan dari keluarga pegawai, maka dari itu saya diharuskan sekolah, kemudian KERJA. Ya, saya berujung menjadi seorang pegawai. Inilah yang harus dibenahi, menurut saya, menjadi pegawai adalah bukan sebuah pilihan, tapi NASIB. Inilah yang harus segera di ubah oleh orang tua zaman sekarang, jika kita terus berpola fikir menjadi pegawai, dengan berapa ratus juta kita harus ngebom ke BKD agar anak - anak kita menjadi pegawai negeri, tapi anak kita akan hanya jadi rayap negara. Belanja negara bengkak karena banyaknya orang - orang tidak kompeten dalam bidangnya, tidak pada tempatnya, buang - buang uang negara, mending uang yang dialokasikan untuk gajih pegawai di pindahkan untuk pembangunan, ini yang lebih Penting. Mengajarkan bisnis pada generasi muda itu PENTING.

3. Kesepahaman Antara PEMERINTAH dan PENGUSAHA. Jangan di persulit untuk mengurus izin ini dan itu, kenyataannya dalam pemerintahan kita, masih ada istilah uang se ikhlasnya. Anehnya mereka kerja saja sudah digaji oleh negara, tapi masih meminta dari pengusaha. Tapi, anehnya kadang kita diserang kembali, gimana kalo izinnya dicabut. Nah, hal - hal seperti inilah yang dikatakan sebagai SAMPAH negara, Percuma APBN dikucurkan untuk menggaji orang - orang semacam ini. Jika bangsa ini mau maju, lakukan segera pembenahan. Dengan catatan terapkan sistem yang benar untuk mencapai sebuah negara yang ideal.

KORUPTOR | http://www.designweek.co.uk/
Acapkali izin selalu dipersulit, harus ada duit dibalik amplop, semua membingungkan. Mau usaha saja harus ada acara makan bersama, ada amplop dibawah meja. Jika hal - hal seperti ini terus berlaku, daerah ini tidak akan ada kemajuan sama sekali. Lalu bagaimana menurut saya?, pertama, Usaha inikan ada pajaknya, jika usaha ini berjalan maka pajak ini secara rutin akan disetorkan kepada PEMDA, nah dana ini dikelola lagi untuk pembangunan dan lain sebagainya. Ingat, JANGAN KORUPSI,,, akh, lagi - lagi,,, Manusia kita selalu ingin sekali menikmati uang yang bukan miliknya untuk menyombongkan dirinya.. Ya Allah jangan kutuk negeri ini..


Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar