 |
| Ilustrasi | http://www.birminghamlights.com/ |
INDRAMAYU, (PRLM).- Anggaran yang digelontorkan untuk penataan bantaran Sungai Cimanuk di wilayah Jalan Veteran-Jalan Siliwangi, Kecamatan Indramayu, diproyeksikan mencapai Rp 22,3 miliar. Anggaran tersebut muncul setelah mengkalkulasikan biaya yang dibutuhkan selama proses penataan sungai.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Penataan Sungai Cimanuk dari Dinas Cipta Karya Indramayu, Achmad Hidayat menyebutkan, penataan Sungai Cimanuk terbagi ke dalam tiga tahap. Pada tahun ini, proses penataan masuk ke dalam tahap kedua. Penataan tahap kedua ini dimulai sejak Juni, dan diproyeksikan selesai pada Desember.
"Anggaran untuk tahap kedua ini mencapai Rp 10,4 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan 4 unit shelter tempat pedagang berjualan, paving blok, PJU, IPAL, sarana jogging track, taman, fasilitas bermain anak, dan saluran drainase," ujarnya, Selasa (26/8/2014).
Dia mengatakan, dalam pembangunan shelter di tahap kedua ini akan dibangun 4 unit. 3 unit shelter menampung sampai 24 pedagang, dan 1 unit lainnya menampung sampai 12 pedagang.
Sementara dalam pembangunan tahap I, dia mengatakan, telah dibangun juga shelter yang jumlahnya 3 unit. Dalam pembangunan tahap I itu, anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 900 juta.
Dengan demikian, dia menuturkan, nantinya akan ada tujuh shelter bila pembangunan tahap II usai. Menurutnya, ketujuh shelter itu nantinya akan ditempati oleh pedagang sebanyak 72 orang. Meski demikian, dia mengatakan, shelter yang akan ditempati itu masih belum bisa menampung seluruh pedagang yang ada. Menurutnya, akan ada bantuan dari Kementrian Koperasi dan UKM melalui Dinas Perdagagangan Indramayu untuk membuat 50 kios untuk para pedagang.
Achmad menambahkan, pembangunan shelter menjadi salah satu prioritas yang akan diwujudkan dalam penataan sungai pada tahap I dan tahap II. Adapun pada penataan tahap III yang akan berlangsung pada 2015 nanti, penataan hanya akan difokuskan kepada melanjutkan pembangunan jogging track, dan arena bermain. Dalam pembangunan tahap tiga tersebut, anggaran yang diajukan sebesar Rp 11 miliar.
"Penataan tahap III bisa terlaksana kalau tembok di bantaran sungai sudah terbangun. Kalau pembangunan itu pengelolaannya ada di dinas sumber daya air. Jadi, untuk tahap III nanti, menunggu dulu dari PSDA," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Cipta Karya Indramayu, Agus Salam Pujianto mengatakan, pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait pemindahan pedagang ke shelter yang saat ini dibangun. Selain bertemu dengan pedagang, pertemuan itu dilakukan bersama Satpol PP, Polsek, Koramil, Kecamatan, hingga Kelurahan.
Mengenai masih adanya pedagang yang kembali menempati tempat lama di samping Masjid Agung, dia mengatakan, pada dasarnya hal tersebut tidak diperbolehkan. Pasalnya, ke depannya tempat itu akan dijadikan sebagai taman dan tempat bermain anak. Di sepanjang taman tersebut, tidak diperkenankan adanya pedagang.
"Saya juga sudah bilang ke beberapa pedagang agar mematuhi himbauan. Bila ke depannya masih tetap ada yang berjualan di tempat yang seharusnya menjadi taman, pedagang tersebut tidak akan mendapatkan tempat berjualan di shelter," ujarnya.
Dia mengatakan, tempat berjualan PKL di shelter tersebut tidak akan dikenakan biaya sama sekali. Gerobak serta lapak berjualan disediakan secara cuma-cuma. Mengenai alasan tempat baru terasa sepi, dia menuturkan, hal itu karena pembangunannya belum rampung. Dia optimistis bila penataan rampung, tempat tersebut akan menjadi pusat keramaian baru, sehingga bisa menarik banyak pengunjung. (Muhammad Ashari/A-89)***
Sumber : pikiran-rakyat.com
http://www.pikiran-rakyat.com/node/294462
Posting Komentar