 |
| Dok. Pribadi | Bedah buku Budaya Dermayu |
CIREBON, FOKUSJabar.com: Sejumlah seniman dan budayawan Cirebon menyatakan tegas menolak mengganti nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan.
Para seniman dan budayawan melihat bahwa Provinsi Jawa Barat sudah mewakili suku-suku yang tinggal di wilayah tersebut. Bukan hanya suku Sunda, tetapi juga dari Jawa-Cerbon dan Melayu-Betawi.
“Bahkan kalau dilihat dari aspek sejarah, Jawa Barat itu sangat plural. Tidak hanya dari tiga suku itu saja, tetapi juga ada yang dari turunan Arab, Cina, Pakistan dan India,” tutur Supali Kasim dalam Manifesto Caruban yang diberikan tertulis kepada Fokusjabar.com, Kamis (20/8/2015).
Menurutnya, budayawan Cirebon-Indramayu menghormati dan memahami adanya dorongan dari warga Pasundan untuk merubah nama Jawa Barat. Akan tetapi, hal tersebut bukan merupakan solusi.
Dituturkan, Manifesto Caruban bukan tindakan reaksioner dari budayawan Cirebon-Indramayu. Tapi ini lebih sebagai sikap, bahwa pergantian nama provinsi itu akan membawa konsekuensi yang tidak sederhana.
Para seniman dan budayawan melihat bahwa Provinsi Jawa Barat sudah mewakili suku-suku yang tinggal di wilayah tersebut. Bukan hanya suku Sunda, tetapi juga dari Jawa-Cerbon dan Melayu-Betawi.
“Bahkan kalau dilihat dari aspek sejarah, Jawa Barat itu sangat plural. Tidak hanya dari tiga suku itu saja, tetapi juga ada yang dari turunan Arab, Cina, Pakistan dan India,” tutur Supali Kasim dalam Manifesto Caruban yang diberikan tertulis kepada Fokusjabar.com, Kamis (20/8/2015).
Menurutnya, budayawan Cirebon-Indramayu menghormati dan memahami adanya dorongan dari warga Pasundan untuk merubah nama Jawa Barat. Akan tetapi, hal tersebut bukan merupakan solusi.
Dituturkan, Manifesto Caruban bukan tindakan reaksioner dari budayawan Cirebon-Indramayu. Tapi ini lebih sebagai sikap, bahwa pergantian nama provinsi itu akan membawa konsekuensi yang tidak sederhana.
 |
| http://fkpbatulayangcisarua.blogspot.com |
“Jika Jawa Barat berubah menjadi Pasundan, lantas bagaimana dengan wilayah Cirebon, Indramayu, Subang sampai Karawang utara yang berbahasa Jawa-Cerbon. Juga bagaimana dengan orang Bekasi, Depok dan sebagian Bogor yang berbahasa Melayu-Betawi,” tutur dia.
Melalui Manifesto Caruban, lanjut Supali, budayawan Indramayu-Cirebon meminta kebesaran hati teman-teman budayawan Sunda untuk tidak terlalu memaksakan pergantian nama.
“Bagi kami, Provinsi Jawa Barat sudah final. Itu mewadahi keberagaman Jawa Barat. Kami juga tidak ingin membentuk Provinsi Cirebon, Provinsi Caruban atau Provinsi Cikapali sesuai nama jalan tol. Karena sepanjang jalan tol Cikapali itu, daerah yang dilalui masyarakatnya menggunakan bahasa sehari-hari Jawa-Cerbonan,” tandas Supali.
Sumber : http://fokusjabar.com/2015/08/20/seniman-dan-budayawan-cirebon-tolak-provinsi-pasundan/
Posting Komentar