ILustrasi. (sumber : http://lifestyle.okezone.com) |
VAKSIN HIV dianggap sebagai langkah efektif dalam pencegahan penyebaran virus HIV. Karena itu, penelitian akan vaksin ini terus dikembangkan dan ilmuwan di Australia hampir rampung ciptakan vaksin HIV.
Para ilmuwan dari South Australia’s University of Adelaide and the Queen Elizabeth Hospital, telah merekondisi virus HIV seperti virus flu biasa. Kemudian dikenalkan dengan vaksin berbasis DNA yang berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
Mereka menggunakan tikus sebagai kelinci percobaan di laboratorium dan meneliti tingkat kekebalan tubuhnya setelah diberi injeksi vaksin HIV yang telah dimodifikasi tersebut.
Para ilmuwan dari South Australia’s University of Adelaide and the Queen Elizabeth Hospital, telah merekondisi virus HIV seperti virus flu biasa. Kemudian dikenalkan dengan vaksin berbasis DNA yang berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
Mereka menggunakan tikus sebagai kelinci percobaan di laboratorium dan meneliti tingkat kekebalan tubuhnya setelah diberi injeksi vaksin HIV yang telah dimodifikasi tersebut.
Baca juga : 12 Kiat Menghindari Flu di Musim Hujan
Peneliti menemukan ada perubahan yang cukup signifikan dari infeksi virus yang diderita tikus. Mereka pun menjabarkan bagaimana cara kerja vaksin HIV yang tengah dikembangkannya.
“Ketika tubuh terpapar virus HIV untuk pertama kalinya. Tubuh Anda perlu menghentikan virus masuk ke dalam tubuh, lalu perlu dihentikan penyebarannya di dalam tubuh,” ungkap Branka Grubor-Bauk, peneliti dari University of Adelaide, seperti dikutip Timesofindia, Selasa (22/11/2016).
“Kami berharap penemuan kami pasti merujuk ke arah yang tepat,” tambahnya.
Studi mengenai vaksin tersebut sudah dikembangkan selama 4 tahun lebih. Hasil ujicoba pada tikus ini dianggap sebagai satu terobosan baru yang tinggal dimodifikasi kembali vaksinnya untuk digunakan pada manusia.
“Ketika tubuh terpapar virus HIV untuk pertama kalinya. Tubuh Anda perlu menghentikan virus masuk ke dalam tubuh, lalu perlu dihentikan penyebarannya di dalam tubuh,” ungkap Branka Grubor-Bauk, peneliti dari University of Adelaide, seperti dikutip Timesofindia, Selasa (22/11/2016).
“Kami berharap penemuan kami pasti merujuk ke arah yang tepat,” tambahnya.
Studi mengenai vaksin tersebut sudah dikembangkan selama 4 tahun lebih. Hasil ujicoba pada tikus ini dianggap sebagai satu terobosan baru yang tinggal dimodifikasi kembali vaksinnya untuk digunakan pada manusia.
Baca juga : Deteksi HIV/AIDS dengan USB
“Setelah empat tahun penelitian, kami berhasil ciptakan vaksin yang telah dikodekan protein HIV dan kami beri tikus vaksin itu dan kami berhasil menemukan bahwa ada kekebalan pada permukaan mukosa,“ ucap Brubor-Bauk.
Sumber :
OK Zone. 2016. Ilmuwan di Australia Hampir Rampungkan Vaksin HIV. Diakses tanggal 22 November 2016. Link ; http://lifestyle.okezone.com/read/2016/11/22/481/1547739/ilmuwan-di-australia-hampir-rampungkan-vaksin-hiv?utm_source=wp&utm_medium=box&utm_campaign=wpbr1
Posting Komentar