Kondisi cuaca di Kabupaten Indramayu yang tak menentu, dikhawatirkan menyebabkan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) jadi meningkat. Warga pun diimbau untuk mewaspadainya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, selama 2019, kasus DBD di Kabupaten Indramayu sebenarnya belum terjadi. Dia berharap, tidak berjalan lonjakan kasus selama tahun ini.
dr. Deden Boni Koswara, M.M (Kepala Dinas Kesehatan Indramayu). (Foto : https://www.youtube.com) |
"Tahun 2018 pun masalah DBD alami penurunan mencolok dibandingkan 2017. Ini perlihatkan kesadaran warga pada pencegahan DBD sudah meningkat," ujar Deden, akhir pekan kemarin.
Meski demikian, warga wajib makin meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, curah hujan yang tidak menentu dapat menyebabkan banyak genangan.
Deden mengatakan, genangan lebih-lebih pada daerah penampungan air yang dibiarkan terbuka dapat menjadi lokasi favorit nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur. Karenanya, warga wajib berhati-hati dan memperhatikan tersedia tidaknya daerah penampungan air di lingkungan masing-masing.
Deden pun mengimbau warga untuk lakukan gerakan 3M (menguras, mengubur, menutup) daerah penampungan air. Ditambah lagi, memberantas jentik-jentik nyamuk.
Ilustrasi Fogging. (Foto : https://barisanindonesiamuda.com) |
"3M and itulah langkah yang paling efisien menghambat penyakit DBD. Bukan dengan langkah fogging (pengasapan)," kata Deden.
Tak cuma memelihara kebersihan lingkungan, Deden terhitung meminta warga supaya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, warga terhitung wajib memelihara kondisi badan dengan lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. "Jangan lupa makan buah dan sayur," kata Deden.
Terimakasih kepada rekan-rekan sudah membaca artikel tentang Kabupaten Indramayu Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD), semoga artikel ini dapat memberikan informasi kepada rekan-rekan tentang kabar terbaru yang ada di Indramayu.