Indramayu Dalam Balutan Sejarah: Cerita Tentang Pemberontakan Petani Zaman Jepang

Posting Komentar

Indramayu Dalam Balutan Sejarah: Cerita Tentang Pemberontakan Petani Zaman Jepang.  Indramayu adalah keliru satu kabupaten di wilayah utara provinsi Jawa Barat (Jabar).

indramayu-dalam-balutan-sejarah-cerita-tentang-pemberontakan-petani-zaman-jepang


Karena lebih dari satu wilayahnya terletak di pesisir, Indramayu mempunyai garis pantai yang memadai panjang.


Kawasan Cimanuk dahulu merupakan pelabuhan tenar di masanya. Indramayu dulu jadi wilayah kekuasaan kerajaan Sunda, Kesultanan Cirebon, Demak, dan sebagainya. 


Terkait jejak Islam di kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada 2020 ini, terkandung nama Syekh Abdul Manan yang jadi pencetus dakwah Islam di sana.


Namun, sosok selanjutnya tidak banyak dikenal tak layaknya Sunan Gunung Djati dari Cirebon atau ulama lain.


Untuk menelusuri bagaimana Indramayu di masa lantas tersebut, Student Rihlah Indonesia mengadakan webinar ke-36. 


Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com berasal dari account Instagram @studentrihlahindonesia, webinar selanjutnya diberi judul “Menelusuri Jejak Islam, Protes Sosial Ulama Dan Petani Melawan Imperialisme Di Indramayu, Jawa Barat”.


Kegiatan yang mendapat dukungan oleh komunitas Sanggar Aksara Indramayu itu dihadiri 2 pembicara yaitu Ki Tarka Sutarahardja dan Dr. Wahyu Iryana, M.Hum. Yang melakukan tindakan sebagai pemantik adalah Imam Tantoni, lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang merupakan pegiat Student Rihlah Indonesia.


Ki Tarka adalah penulis yang menerjemahkan cerita mengenai keliru satu sumber peristiwa Indramayu didalam sebuah buku.


Buku selanjutnya berjudul “Babad Dermayu dan Serat Wali Sana”. Ia termasuk merupakan pengurus Museum Bandar Cimanuk yang berlokasi di Jalan Veteran Nomor 1 Lemahabang, Indramayu.


Wahyu Iryana adalah dosen Sejarah Peradaban Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pria asli Indramayu selanjutnya merupakan penulis buku roman peristiwa “Momi Kyoosyutu: Petani Indramayu”, dan Historiografi Umum. 


Doktor Ilmu Sejarah Unpad berikut menulis mengenai pemberontakan petani Indramayu di Jurnal Patanjala yang terbit terhadap 2017 lalu. Tulisan berikut diberi judul “Protes Sosial Petani Indramayu terhadap Masa Jepang 1942-1945”.


Wahyu Iryana dalam Jurnal Patanjala tunjukkan bahwa kedatangan Jepang terhadap 1 Maret 1942 disambut gembira dikarenakan dianggap pahlawan oleh warga Indramayu. Pasalnya, Jepang dianggap sudah berhasil mengusir penjajah Belanda.


“Rakyat bergembira di mana-mana tentara Jepang disambut layaknya pahlawan, kendati bersama dengan bhs sinyal saja, dikarenakan satu serupa lain tidak mengerti bahasanya,” tutur Wahyu Iryana.


Lambat laun tingkah laku Jepang tidak tersedia bedanya dibanding Belanda. Negeri matahari terbit itu memberlakukan kerja paksa (romusha), perlu militer, memaksa anak gadis jadi (maaf) budak seks, dan kewajiban menyerahkan padi. Hal berikut menyengsarakan rakyat Indramayu.


Kaitannya bersama dengan peran ulama dan jejak Islam, perlawanan petani dalam hadapi penjajah Jepang dipimpin oleh mereka. Beberapa di antara mereka dikenal bersama dengan Kiai Sulaiman, Kiai Srengseng, Kiai Arsyad, Kiai Emas, Haji Madrias, dan lain sebagainya.


Para ulama berikut memimpin pemberontakan di sebagian daerah. Di antara lokasi itu adalah:


1. Kecamatan Karangampel yakni Desa Kaplongan


2. Kecamatan Lohbener, meliputi: Desa Cidempet, Desa Arahan Kidul, Desa Arahan Lor, Desa Pranggong, Desa Sukasari


3. Kecamatan Sindang, meliputi: Desa Panyindangan Kulon, Desa Lamaran Tarung, Desa Panyingkiran Kulon, Desa Panyingkiran Kidul, Desa Cangkring, Desa Cantigi Wetan, Desa Cantigi Kulon


4. Kecamatan Losarang, meliputi:Desa Cemara, Desa Sekirar Cikedung


5. Kecamatan Sliyeg, meliputi: Desa Tugu, Desa Gadingan, Desa Sliyeg, Jalaksana


6. Kecamatan Kertasmaya, meliputi: Desa Babadan Tenajar, Desa Bolon, Desa Jambe, Desa Kliwed


7. Kecamatan Anjatan, meliputi: Desa Anjatan, Desa Bugis, Desa Salam Darma.


Webinar ini diadakan terhadap Jumat, 30 Oktober 2020 melalui Zoom Meeting dan akun YouTube Student Rihlah Indonesia. Kegiatan ini di dukung komunitas Sanggar Aksara Indramayu. (Sumber : Pikiran Rakyat)

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Related Posts

Posting Komentar