Dokumentasi Gambar Desember Lashira. Gambar dapat membuat otak kanan terus diasah untuk kreatifitas, mengenal bentuk, detail, dan lain sebagianya. Saya sendiri tidak mengajarkan bagaimana cara menggambar, Lashira menggambar apa yang dia inginkan saja.
 |
| Dokumen Pribadi. |
Saat ini Lashira duduk di kelas 2 SD sebuah sekolah dasar Islam di Indramayu Kota. Lashira memang menyukai menggambar dan mewarnai sejak duduk di TK, Saya sering memperhatikan perubahan kualitas menggambar lashira dari hari ke hari. Namun, karena saya tidak mendatangkan guru menggambar untuk nya, maka dengan hasil yang kini dia hasilkan membuat saya cukup bahagia.
Media Menggambar Lashira
Dalam menggambar, Lashira dapat menggunakan media apa saja. Salah satu media yang dia sukai adalah kertas bekas dan juga tentunya buku gambar itu sendiri. Pensil warna yang biasa digunakan adalah merk Faber Castel yang memiliki banyak warna pilihan.
Tidak ada pola saat lashira menggambar, karena memang dia hanya menggambar saja tanpa ada pola yang harus di ikuti. Saya masih membiarkan saja lashira menggambar apapun. Tidak ada cara khusus untuk membuat gambar nya lebih bagus, karena fokus saya mendidik Lashira bukan dari hasil gambar yang bagus.
Gambar yang dihasilkan oleh Lashira adalah sebuah bonus dari kegiatan yang dihasilkannya. Mungkin dia menyukainya, namun fokus saya adalah mengajarkan basic hidup yang akan dia fahami kemudian hari, seperti agama, dan basic pendidikan lainnya.
Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Saya selalu memposisikan diri saya sebagai orang tua dan juga sahabat untuk anak-anak saya. Saya juga selalu di ingatkan oleh diri saya, bahwa menjadi orang tua itu harus NYATA jangan menjadi orang tua SEMU. Tulisan ini mungkin sudah sering saya ulang, untuk mengingatkan saya sebagai orang tua. Karena anak melihat tindak tanduknya orang tua seperti apa, ketika orang tua melakukan A maka anak akan melakukan A. Itulah anak, mereka berprilaku ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Dalam pendidikan menggabar ini, Saya hanya memberikan dasar-dasar berfikirnya, seperti cara mewarnai, cara membuat garis, cara memotong, dan lain sebagainya. Mungkin langkah awal inilah yang anak belum mengerti. Kira-kira seperti itu.
Peletakan pemahaman dasar dibutuhkan oleh semua manusia. Karena hal itulah yang saya rasakan ketika saya masih kecil. Saya menyesal dengan pendidikan dasar yang seolah-olah hanya menghabiskan waktu begitu saja tanpa ada yang menempel di kepala saya sedikitpun. Atau, memang saya yang bodoh. ckckc.
Selain meletakan dasar pemahaman, setidaknya Saya mengajak mereka, anak-anak, ke toko buku di akhir bulan atau di awal bulan. Biasanya saya akan membebaskan mereka memilih Crayon atau pensil warna yang mereka inginkan. Saya bisa menghabiskan uang sekitar 300-400ribu diwaktu-waktu tersebut.
Berikan komitmen kepada mereka untuk menjaga barang yang mereka miliki. Terlebih jika anak Anda lebih dari satu, otomatis mereka akan rebuttan satu dengan yang lainnya. Berikan tempat dan labeli barang mereka masing-masing, ajarkan kepada mereka untuk saling memberi danmeminjamkan. Tidak harus Anda mengajarkan mereka memiliki barang keinginannya. Inilah pelajaran "berbagi" yang harus Anda tanamkan kepada diri mereka. Jangan ajarkan mereka harus memiliki barang keinginan mereka, karena hal ini akan terus tertanam kepada pola fikir mereka dan tumbuh menjadi pribadi yang sensitifistik.
Saya bukanlah orang tua yang sudah sempurna mendidik anak, namun saya hanya memberikan pengalaman saya selama saya kecil dan menerapkannya kepada anak-anak saya. Cara setiap orang tua memang berbeda-beda. Silahkan konsultasikan kepada orang yang lebih faham mengenai pola pengasuhan anak.
Jika dirasa artikel ini bermanfaat, silahkan donasikan sedikit uang Anda untuk membeli buku-buku cerita atau apa saja yang akan di sumbangkan kepada sekolah TK Al Fur' qan di Anjatan - Indramayu.
Kontak : Imad (085862486502)
Posting Komentar