Imadanalis Blog - Pendidikan buat saya adalah nomor satu, kenapa? Pendidikan dapat menambah wawasan, tentu yang paling utama adalah menambah knowledge kita sebagai manusia.
Knowledge harus terus di update sampai dengan kita sudah tidak mampu lagi untuk memberikan contoh, sudah tidak mampu untuk menggerakkan orang dengan harapan kita.
Ya, ilmu itu penting. Sangat penting. Sehingga, apa yang saya tanamkan kepada diri sendiri dan juga kelak kepada anak-anak saya, bahwa harta yang paling berharga adalah ILMU yang Bermanfaat.
Jika harta itu emas, emas akan habis. Uang akan habis. Tanah akan habis. Kendaraan mewah akan habis. Namun, Ilmu semakin kita mebagikannya, maka ilmu itu akan terus tumbuh dan berkembang.
Ilmu dan silaturahmi adalah kunci rezeki
Kedua elemen yang kadang saya sendiri lupa akan hal ini. Ilmu dan berbagi dengan cara-cara silaturahmi dapat membuat kita menjadi 'kuat' secara emosi dan finansial.
Ilmu hidup ini sangat luas, seluas samudra, seluas alam semesta. Saya tidak tahu apakah saya bisa membagikan ilmu saya dengan benar kepada anak-anak saya kelak.
Namun, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang kita kuasai. Kuasai dalam satu bidang ilmu, lalu amalkan.
Benar, kuasai dalam satu bidang ilmu. Jadilah orang yang kompeten dalam bidangmu sendiri. Sehingga kamu bisa menjadi orang yang beda karena kamu memiliki ilmu yang bermanfaatu untuk orang lain.
Inilah alasan saya meneruskan pendidikan ke jenjang D4. Tidak menutup kemungkinan, Saya akanmeneruskan pendidikan S2, iya saya ada rasa ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Tujuannya satu, menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk sesama.
Saya tidak ada rasa dalam diri saya agar saya bisa menjadi orang yang harus di hormati. Saya tidak ingin dengan pendidikan tinggi, harus memandang rendah orang lain. Menyamakan derajatnya dengan saya? Tidak sama sekali.
Saya malah membenci orang ketika orang tersebut bertanya, apa pendidikan kamu?
Saya justru membenci orang yang bertanya, kamu masih D3 kamu belum pantas!
Orang-orang tersebut ingin saya hindari. Lupakan, dan enyahkan dari cyrcle hidup saya. Saya tidak ingin berteman dengan orang-orang seperti itu.
Saya ingin, membangun sebuah pertemanan tanpa harus memandang derajat orang lain. Kita sama rata, sama di mata Allah.
Saat kita shalat, baris kita sama. Tidak ada shaft paling depan untuk orang yang S2. Tidak ada shaft terdepan untuk orang PNS? Kita semua sama di hadapan Allah. Kita ruku, sujud hanya kepada Allah, bukan kepada manusia.****
Posting Komentar