• Jelajahi

    Copyright © Imad Analis Blog
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Kabar bahagia datang dari pasangan Denny Sumargo dan Olivia Allan

    Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
    Rabu, 20 Maret 2024, 09.07 WIB Last Updated 2024-03-20T16:07:51Z

     

    tersipu-malu-olivia-allan-ungkap-sisi-seksi-denny-sumargo_43

     Kabar bahagia datang dari pasangan Denny Sumargo dan Olivia Allan. Pasangan yang menikah pada 21 November 2020 ini mengumumkan kabar kehamilan anak pertama mereka, Bunda.

    Melalui podcast di YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Denny dan Oliv membagikan cerita perjalanan kehamilan pertamanya ini ke publik. Sebelum mendapatkan kehamilan sehat, Oliv ternyata pernah tiga kali keguguran.

    Kehamilan pertama Oliv terjadi pada akhir 2021. Kehamilan ini harus terhenti di usia 9 minggu, Bunda. Oliv dan Denny mengetahui kondisi janinnya yang tidak berkembang saat melakukan USG.

    "Aku tuh ke dokter selalu ditemenin sama kamu (Denny) awalnya. Terus sudah tuh 6 minggu, 8 minggu, pas 9 minggu ditemenin sama dia. Pas 7 minggu kan sudah ada detak jantung. Pas minggu ke-9 detak jantungnya enggak ada," kata Oliv.

    Berita ini cukup membuat bingung Oliv, Bunda. Sebab, ia tidak mengalami tanda-tanda keguguran seperti perdarahan, nyeri, atau kram, di kehamilan pertamanya. Di waktu tunggu untuk janinnya keluar, Oliv masih berharap bayinya selamat.

    "Terus pas lagi hamil, aku masih ngarep seminggu, dua minggu. Jadi aku enggak ada perdarahan, enggak ada sakit perut atau kram, atau apa tuh, enggak ada sama sekali. Jadi kita tahu karena USG," ujar Oliv.

    "Katanya tuh kalau benda asing bakal keluar sendiri. Dokter bilang kalau mau tunggu enggak apa-apa. Sudah tuh aku tunggu satu minggu terus kamu syuting keluar kota. Itu aku tahu keguguran kayak dua hari sebelum first anniversary kita," sambungnya.

    Oliv pun memutuskan untuk menjalani kuret guna mengeluarkan janinnya yang tak berkembang. Kehilangan yang pertama ini membuat Oliv sedih, meski akhirnya ia bangkit untuk kembali mencoba hamil.

    Kembali kehilangan janin di kehamilan kedua

    Tiga bulan setelah keguguran, Oliv hamil lagi setelah memutuskan untuk menjalani inseminasi. Semua berjalan lancar, namun ternyata saat skrining, kondisi janinnya bermasalah.

    Ia pun dirujuk ke dokter spesialis fetomaternal untuk memastikan kondisi bayinya. Dari pemeriksaan diketahui kalau organ tubuh janin bermasalah. Salah satunya mengalami kebocoran jantung.

    "Semua berjalan dengan lancar sampai antara minggu ke-10 dan ke-11. Jadi waktu pas USG minggu ke-11 itu kan memang skrining. Pertama kan USG 2D, jadi dibilang kayaknya ada yang aneh nih, kayak kebanyakan cairan di bayinya. Terus gimana dok? Kata dokter, 'Kayaknya kamu harus saya rujuk ke feto'. Akhirnya dirujuk, hari itu juga aku minta tolong sama temanku untuk cari dokter feto," ujarnya.

    "Kalau fetomaternal itu kan dicek semua organ tubuh dari kepala sampai kaki. Ternyata kepalanya itu sudah kebungkus cairan, pokoknya sudah enggak berbentuk lah. Terus begitu masuk ke jantung, jantungnya sudah bocor, tapi keadaannya masih hidup. Jantungnya sudah bocor, indikasinya paru-paru ini lah, pokoknya semua lah. Aku juga enggak ngerti tuh bahasa medis. Pokoknya intinya enggak ada yang bagus organ tubuhnya."

    Dokter mengatakan bahwa janin di kehamilan ini tidak mungkin dipertahankan karena dapat membahayakan Oliv. Bila pun dilanjutkan, bayi itu mungkin tidak akan hidup.

    "Dokter feto bilang kayaknya ini sudah enggak mungkin bisa dan aku kan juga ke beberapa dokter ya, jadi untungnya diketahui pada saat usianya masih kecil. Aku masih bisa kuret. Karena kalau semakin besar bisa membahayakan aku, dan ini anak juga enggak mungkin hidup," ungkap Oliv.

    Kehilangan calon anak di kehamilan kedua membuat Oliv lebih tenang dari sebelumnya. Sebab, ia mengetahui dengan pasti kondisi janinnya.

    Setelah keguguran, Oliv tetap tak mau menyerah. Ia dan Denny memutuskan untuk menjalani program bayi tabung sesuai saran dari dokter, Bunda.

    Menjalani program bayi tabung

    Denny dan Oliv memutuskan untuk menjalani program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) usai dua kali mengalami keguguran. Pasangan ini pun terbang ke Malaysia untuk menjalani prosedur medis tersebut.

    "Karena trauma yang pertama, aku memilih IVF di luar, aku ke Malaysia. Sudah tuh mulai suntik-suntik, nafsu makan bertambah selama macam, semakin gemuk. Kita jalaninya lebih santai, hasilnya apa enggak sudah dipikirin yang penting jalan," katanya.

    "Kita cek segala macam, semua oke, aku pulang bawa obat terus aku mulai suntik, diambil telurnya dikawinin sama sperma. Kita punya empat embrio dan yang bagus itu ada dua. Dari dua itu, kita coba masukin satu yang paling bagus," sambungnya.

    Embrio transfer pertama yang dijalani Oliv tidak berhasil karena tidak menempel. Lalu, dokter pun menggunakan embrio kedua yang paling bagus untuk transfer dan akhirnya menempel, tetapi kurang baik karena hormon hCG Oliv rendah.

    Oliv pun disarankan untuk menunggu selama 2 sampai 3 hari dan cek kehamilan dengan test pack. Benar saja, 2-3 hari kemudian, kadar hCG-nya meningkat dan dokter menyatakan ia hamil.

    Memasuki usia dua bulan kehamilan, Oliv dan Denny harus kembali menelan pil pahit. Kehamilan tidak bisa dilanjutkan karena Oliv mengalami blighted ovum atau hamil kosong.

    "Di USG ada kantong kehamilannya, eh dinyatakan kosong. Jadi kalau di USG itu enggak ada sama sekali, jadi gue belum melihat ada kehidupan di situ karena tidak ada yang tumbuh. Itu istilahnya blighted ovum," kata Oliv.

    "Hamilnya itu usianya besar gitu, usianya dua bulan tapi embrionya kagak tumbuh, jadi dari dimasukin di awal begitu terus," timpal Denny.

    Promil sempat terhambat karena masalah sperma

    Setelah tiga kali gagal, Oliv dan Denny pun lebih santai menjalani program hamil. Kali ini, keduanya memutuskan untuk melanjutkan prosedur bayi tabung di Jakarta.

    Tetapi baru mulai promil, keduanya kembali dihadapkan dengan masalah baru. Kali ini, sperma Denny dianggap kurang bagus, Bunda. Di lain sisi, sel telur milik Oliv sudah diambil beberapa dan dinyatakan sehat.

    "Sperma gue jelek banget. Sperma gue bolong-bolong kepalanya, gue lihat jadi lari-lari, kok kepalanya bolong-bolong," ujar Denny.

    Denny dan Oliv pun mencari tahu penyebabnya. Ternyata, gaya hidup memegang peranan penting terkait penyebab sperma yang kurang bagus. Menurut Oliv, suaminya itu sempat turun 15 kg selama sebulan. Denny sendiri mengakui tentang gaya hidupnya yang tak sehat.

    Dokter lantas mengusahakan untuk mempertemukan sperma yang terbaik dengan sel telur. Namun, embrio yang dihasilkan tidak ada yang bisa dipakai untuk transfer.

    Tak ingin berlarut dengan kegagalan, Oliv dan Denny kembali menjalani program bayi tabung. Sebelum terbang ke Nepal pada akhir tahun lalu, Oliv menjalani prosedur ovum pick up (OPU), Bunda. Setelah itu, ia pun menjalani transfer embrio.

    Doa serta usaha Oliv dan Denny akhirnya membuahkan hasil manis. Prosedur bayi tabung kali ini berhasil dan Oliv dinyatakan hamil.

    "Akhirnya aku hamil keempat kan, kamu tanggal 7 November ke India dan Pakistan, tanggal 8 aku masukin embrio. Jadi dong, sekarang hamil," ujar Oliv.

    Saat ini, usia kehamilan Oliv sudah masuk minggu ke-22 atau 5,5 bulan. Menurut Olive, jenis kelamin anak pertamanya ini perempuan. Kita doakan semoga kehamilan ini berjalan lancar sampai persalinan ya, Bunda.

    Sumber : https://www.haibunda.com/kehamilan/20240320111454-49-332021/perjalanan-istri-denny-sumargo-dapatkan-kehamilan-pernah-3-kali-alami-keguguran/2

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini