![]() |
Foto : Radar Indramayu |
IMAD ANALIS - Kejadian perkelahian antar dua kelompok remaja perempuan di Indramayu yang terjadi pada Kamis, 13 Maret 2025, akhirnya mencapai kesepakatan damai setelah melalui proses mediasi.
Insiden perkelahian remaja putri di Indramayu terjadi di tanggul Sungai Cimanuk, tepatnya di Makam Buyut Wangsaita, Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
Kapolsek Jatibarang, Kompol Darli, S.Sos, menjelaskan bahwa perkelahian tersebut melibatkan sejumlah remaja putri dari Desa Lobener Lor, Kebulen, Teluk Agung, dan Sukasari, Kecamatan Arahan.
Peristiwa ini dipicu oleh saling ejek-mengejek di Facebook yang kemudian berujung pada pertemuan dan perkelahian fisik. Akibatnya, beberapa remaja mengalami luka memar.
Sebagai langkah penyelesaian, mediasi digelar pada Sabtu, 15 Maret 2025, di Balai Desa Sukasari, Kecamatan Arahan.
Mediasi ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kuwu Desa Sukasari, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta perwakilan pemerintahan desa dari daerah yang terlibat.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan.
Hasil dari mediasi ini meliputi:
- Kedua belah pihak saling memaafkan dan berjanji untuk tidak mengulangi perkelahian serupa.
- Masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak akan dibawa ke ranah hukum.
- Surat kesepakatan damai telah ditandatangani oleh kedua belah pihak serta pihak terkait.
Kapolsek Jatibarang, Kompol Darli, mengapresiasi proses mediasi yang berjalan lancar dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Mediasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat, khususnya para remaja, dalam menyelesaikan perselisihan secara damai tanpa kekerasan," ujarnya.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi para remaja agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menghindari konflik yang dapat berujung pada kekerasan.
Dengan adanya mediasi ini, diharapkan hubungan antarwarga tetap harmonis dan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.***