Imad Analis. Sejumlah wilayah di kabupaten/kota Cirebon dikepung banjir, Sabtu (10/3) hingga Ahad (11/3). Tak hanya merendam pemukiman, banjir juga merendam jalur pantura.
Banjir diawali dengan hujan deras yang mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya sejak Sabtu (10/3) sore hingga Ahad (11/3) dini hari. Banjir yang dengan cepat masuk ke pemukiman bahkan membuat warga di sejumlah daerah terpaksa dievakuasi.
Banjir diawali dengan hujan deras yang mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya sejak Sabtu (10/3) sore hingga Ahad (11/3) dini hari. Banjir yang dengan cepat masuk ke pemukiman bahkan membuat warga di sejumlah daerah terpaksa dievakuasi.
Di Kabupaten Cirebon, banjir menerjang Kecamatan Ciledug, tepatnya di Desa Ciledug Wetan, Ciledug Lor, dan Bojongnegara. Di kecamatan tersebut, ada sekitar 400 rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.
Selain di Kecamatan Ciledug, banjir juga melanda Kecamatan Pasaleman, tepatnya di Desa Cilengkrang dan Desa Cilengkrang Girang. Di dua desa tersebut, banjir merendam sekitar 200 rumah milik warga.
Masih di Kabupaten Cirebon, tepatnya di daerah Kedawung dan Cideng, banjir juga merendam pemukiman warga. Ketinggian banjir di daerah itu bervariasi, antara 40 70 cm.
Saat banjir di wilayah-wilayah itu belum surut, banjir kembali menerjang sejumlah wilayah lainnya di Kabupaten Cirebon, tepatnya di Kecamatan Gunung Jati, Ahad (11/3). Di kecamatan itu, ada lima desa yang dilanda banjir.
Adapun lima desa itu, yakni Desa Wanakaya, Desa Adidarma, Desa Jatimerta, Desa Buyut dan Desa Klayan. Ketinggian air di kecamatan tersebut juga bervariasi, antara 100 cm hingga 150 cm.
"Akibat genangan banjir yang cukup tinggi, kepala desa Wanakaya minta agar warganya dievakuasi, terutama untuk lansia dan anak-anak," terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, Ahad (11/3).
Hingga berita ini diturunkan, BPBD masih melakukan pendataan mengenai jumlah rumah yang terendam di Kecamatan Gunung Jati. Tak hanya merendam rumah warga, banjir di kecamatan tersebut juga meluber hingga ke jalur pantura tengah dari arah Cirebon menuju Indramayu.
Ketinggian air di jalur pantura yang menjadi jalur utama Cirebon - Indramayu itu mencapai sekitar 30 cm - 50 cm. Kondisi itu membuat jalur tersebut tak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cirebon menuju Indramayu terpaksa dialihkan ke jalur dari arah sebaliknya.
Antrean panjang kendaraan pun tak bisa dihindari. Pasalnya, satu jalur jalan dari arah Indramayu menuju Cirebon harus digunakan bersama untuk kendaraan yang mengalir dari arah tersebut maupun dari arah sebaliknya.
Salah seorang warga Desa Wanakaya, Kecamatan Gunung Jati, Kirno, mengungkapkan, banjir yang menerjang desanya terjadi akibat meluapnya sungai Condong. Dia mengatakan, airdengan cepat masuk ke rumahnya dengan ketinggian sekitar satu meter.
"Saya harus mengungsikan orang tua dan anak-anak saya ke tempat yang aman. Saya tetap di sini untuk menjaga barang-barang di rumah," kata Kirno.
Sementara itu, di Kota Cirebon, banjir di antaranya merendam jalur By Pass, Terusan Pemuda dan Jalan Cipto. Banjir pun membuat arus lalu lintas di ruas jalan protokol tersebut menjadi terganggu. (Sumber : Republika)
Selain di Kecamatan Ciledug, banjir juga melanda Kecamatan Pasaleman, tepatnya di Desa Cilengkrang dan Desa Cilengkrang Girang. Di dua desa tersebut, banjir merendam sekitar 200 rumah milik warga.
Masih di Kabupaten Cirebon, tepatnya di daerah Kedawung dan Cideng, banjir juga merendam pemukiman warga. Ketinggian banjir di daerah itu bervariasi, antara 40 70 cm.
Saat banjir di wilayah-wilayah itu belum surut, banjir kembali menerjang sejumlah wilayah lainnya di Kabupaten Cirebon, tepatnya di Kecamatan Gunung Jati, Ahad (11/3). Di kecamatan itu, ada lima desa yang dilanda banjir.
Adapun lima desa itu, yakni Desa Wanakaya, Desa Adidarma, Desa Jatimerta, Desa Buyut dan Desa Klayan. Ketinggian air di kecamatan tersebut juga bervariasi, antara 100 cm hingga 150 cm.
"Akibat genangan banjir yang cukup tinggi, kepala desa Wanakaya minta agar warganya dievakuasi, terutama untuk lansia dan anak-anak," terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, Ahad (11/3).
Hingga berita ini diturunkan, BPBD masih melakukan pendataan mengenai jumlah rumah yang terendam di Kecamatan Gunung Jati. Tak hanya merendam rumah warga, banjir di kecamatan tersebut juga meluber hingga ke jalur pantura tengah dari arah Cirebon menuju Indramayu.
Ketinggian air di jalur pantura yang menjadi jalur utama Cirebon - Indramayu itu mencapai sekitar 30 cm - 50 cm. Kondisi itu membuat jalur tersebut tak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cirebon menuju Indramayu terpaksa dialihkan ke jalur dari arah sebaliknya.
Antrean panjang kendaraan pun tak bisa dihindari. Pasalnya, satu jalur jalan dari arah Indramayu menuju Cirebon harus digunakan bersama untuk kendaraan yang mengalir dari arah tersebut maupun dari arah sebaliknya.
Salah seorang warga Desa Wanakaya, Kecamatan Gunung Jati, Kirno, mengungkapkan, banjir yang menerjang desanya terjadi akibat meluapnya sungai Condong. Dia mengatakan, airdengan cepat masuk ke rumahnya dengan ketinggian sekitar satu meter.
"Saya harus mengungsikan orang tua dan anak-anak saya ke tempat yang aman. Saya tetap di sini untuk menjaga barang-barang di rumah," kata Kirno.
Sementara itu, di Kota Cirebon, banjir di antaranya merendam jalur By Pass, Terusan Pemuda dan Jalan Cipto. Banjir pun membuat arus lalu lintas di ruas jalan protokol tersebut menjadi terganggu. (Sumber : Republika)
Artikel terkait Cirebon Indramayu ; radar indramayu kriminal, indramayu google map, indramayu hotel, indramayu hari ini, yamaha indramayu, indramayu news, olx indramayu, indramayu job fair, indramayu banjir, rumah indramayu, radar indramayu berita hari ini, olx indramayu hp, indramayu, indramayu hard enduro, indramayu papua nina agustin, indramayu vector, cirebon furniture, hotels in cirebon indonesia, cordele hotels, koenig, cirebon rattan furniture, hotel di cirebon.