bantuan air bersih Polres Indramayu. (Foto : http://jabar.tribunnews.com) |
Imad Analis. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, memprediksi ada sepuluh desa di wilayah Cirebon yang akan mengalami hari tanpa hujan sangat panjang atau kekeringan ekstrem.
"Pada musim kemarau ini, ada sepuluh desa yang masuk kategori hari tanpa hujan sangat panjang di wilayah Cirebon," kata prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn, di Majalengka, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 30 Agustus 2018.
Faa Iziyn mengatakan sepuluh desa yang akan mengalami kekeringan ekstrem itu terdapat di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Majalengka.
Dia menjelaskan, sepuluh desa dengan hari tanpa hujan sangat panjang sekitar 116 hari antara lain Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, dan Kelurahan Kesunean, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Adapun Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, berpotensi terjadi hari tanpa hujan selama 115 hari.
"Selain itu, desa-desa di wilayah Majalengka bagian selatan, seperti Desa Banjaran, Talaga, Rawa, Sunia, Cikijing, dan Desa Majalengka diperkirakan hari tanpa hujannya berkisar antara 85 sampai 89 hari," ujar Faa Iziyn.
Dia menambahkan, potensi kekeringan ekstrem tidak terjadi di wilayah Indramayu dan Kuningan. Namun Faa Iziyn mengakui, berdasarkan peta monitoring hari tanpa hujan berturut-turut per 20 Agustus 2018, sebagian besar daerah Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Cirebon diperkirakan terjadi hari tanpa hujan kriteria sangat panjang, yakni 31-60 hari.
Ia juga menyarankan perlu ada penyediaan air di desa-desa tersebut. "Diharapkan pemerintah daerah maupun instansi lainnya juga menyiapkan bantuan air bersih," tuturnya. (Sumber : Tempo)
Baca juga :