Kemelut Zonasi Sekolah, 1 Kelas SD Ini Hampir Tidak Melanjutkan Ke Tingkat SMP. Ada cerita menarik tentang zonasi sekolah ini, kejadian ini berada di kabupaten Indramayu. Hampir saja 1 kelas di SDN Sukasari, Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu ini tidak dapat melanjutkan sekolah ke tingkat SMP dikarenakan jarak ke sekolah SMPN1 Arahan cukup jauh. Lucunya, SD ini lebih dekat dengan SMPN Lohbener.
Mendikbud Muhadjir Efendy. (Foto : https://www.cnnindonesia.com) |
Semua pemangku kebijakan pun akhirnya turun tangan. Diputuskanlah ke 24 siswa SDN Sukasari ini bersekolah di SMPN Lohbener. Kenapa bisa demikian?
Saya menilai bahwa semua program yang di adakan oleh pemerintah tidak serta merta menguntungkan khalayak warga negara Indonesia. Sebab, masalah sekolah di daerah bisa saja belum merata. Orang tua pasti ingin menyekolahkan anak-anaknya bersekolah di sekolah terbaik. Mendapatkan ilmu yang selayaknya, agar tidak mendapatkan celotehan dongen ketika berada disekolah.
Baca juga : Mulai Aktif Nge-Vlog Lagi :)
Sekolah yang baik, lingkungan yang baik akan membentuk karakter siswa. Sistem zonasi mungkin saat ini dilakukan dan diterapkan kepada sekolah negeri. Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan mengkaji sistem zonasi untuk sekolah swasta.
Bagaimana masa depan pendidikan Indonesia?
Saya tidak bisa membayangkan akan bagaimana sistem pendidikan di Indonesia. Presiden sebelumnya, selalu merubah-ubah sistem pendidikan berbasis kurikulum dan terus berspekulasi begini loh pendidikan yang baik, begini loh pendidikan yang benar. Akhirnya, muaranya adalah ke abu-abuan sistem yang di terapkan di Indonesia.
Entah bagaimana membuat sistem pendidikan ideal untuk engeri ini. Saya belum membayangkan bagaimana pendidikan itu dibuat dan di aplikasikan. Tidak ada yang bisa membayangkan bagaimana idealnya sebuah pendidikan. Membentuk siswa dalam satu kelas, dan mengharapkan nilai tinggi diantara lulusan mereka.
Baca juga : Sel Darah Putih (Leukosit) Rendah, Apa Penyebabnya?
Pendidikan di Indonesia juga sering di banding-bandingkan dengan negara-negara lain yang lebih maju. Bagaimana masyarakatnya lebih bisa berkompetisi di panggung kehidupan yang sebenarnya. Indonesia yang multikultural, menginginkan pendidikan yang harus sesuai dengan latar belakang budayanya. Ini mungkin cita-cita yang sagat berat yang harus di wujudkan.
Saya menunggu ada orang-orang yang layak memegang keputusan dan amanah agar masyarakat Indonesia tidak terus terbawa perubahan kebijakan 5 tahunan. Kebijakan yang seolah-olah berfihak kepada masyarakat, tapi malah sebaliknya. Membuat masyarakat yang ingin anaknya lebih baik harus menerima keadaan bahwa sekolahnya hanya boleh di mana dia tinggal.
Baca juga : Pemilu 2019 | Pertarungan Prabowo Sandi dan Jokowi Ma'ruf