Pemilu 2019 | Pertarungan Prabowo Sandi dan Jokowi Ma'ruf. Banyak yang menarik dari pertarungan dua kubu ini. Perjalanan panjang dan menguras emosi dalam majunya ke empat putra terbaik bangsa Indonesia saat ini. Pemilu 2019 dilalui oleh berbagai lika-liku, gosip, hoax, dan berbagai cela'an yang ditujukan kepada kedua pasangan calon.
Quick Count Pilpres 2019. (Foto : http://www.tribunnews.com) |
Siapapun yang akan menjadi presiden, saya jadi tahu bahwa akan mendapatkan celaan dari siapapun. Dicaci maki oleh lawan. Dipuja-puja oleh kawan.
Baca juga : Di Jamin AMPUH Menurunkan DEMAM Pada Anak Dan Dewasa
Terpecah belahnya suara
Satu keluarga bisa saja beda suara. Antara Orang tua dan anak. Antara kakak dan adik, mereka akan berbeda suara. Inilah Politik Demokrasi abad ini. Saya adalah seorang TLM (Teknologi Laboratorium Medik), memang tidak mendapatkan janji yang manis dari kedua pasangan calon ini. Atau memang sekiranya kita tidak mendapatkan "tempat" diantara keduanya. Suara kamipun terpecah belah. Ada yang mendukung Jokowi Ma'ruf, ada pula yang mendukung Prabowo Sandi.
Baca juga : Banjir "Mengancam" Indramayu Kota, Air Sudah Meluber di Griya Asri dan Islamic Center
Seandainya, suara kami, suara tenaga medis bersatu, semua elemen baik dari Dokter, Perawat, Bidan, ATLM, Medrek, Radiografer,dsb menyatakan sikap untuk mendukung salah satu Paslon dan tentunya kami meminta hak-hak kami untuk dilindungi sebagai tenaga medis. Sampai saat ini tidak terjadi, bahkan sesama TLM saja sudah beda suara.
Siapa yang di Untungkan?
Kemenangan dan kekalahan, tentunya saat ini bukan saya yang di untungkan dan di rugikan. Sampai saat ini, selagi masih banyak orang waras, negeri ini akan damai dan tentram. Ketika masih banyak orang yang peduli dengan kehidupan beragama, kehidupan yang saling tolong menolong, kehidupan yang menjaga persatuan dan kesatuan, kehidupan yang berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Saya yakin, Indonesia akan tetap aman.
Baca juga : Persiapan HUT RSUD Pantura MA Sentot Patrol Ke 11 Tahun 2019
Tidak ada golongan yang berani untuk menancapkan idiologinya di Indonesia, karena Indonesia adalah negara yang di rahmati, negara yang berazaskan Pancasila, yang sesuai dengan niat luhur para pendiri bangsa ini. Idiologi yang tidak sejalan dengan Pancasila tidak akan berlaku. Maka daripada itu, yang saya takutkan adalah "mereka" mengambil alih dengan cara-cara kotor, melalui Parlemen untuk melakukan perubahan-perubahan yang terstruktur pada Pancasila dan UUD 45, dan hal ini bisa saja terjadi sampai merubah prinsip /spirit nilai luhur para pendiri bangsa.