Berkah Budidaya Tanam Tebu - Ekonomi Desa Majalangka dan Indramayu Terangkat - Imad Analis Blog

 Berkah Budidaya Tanam Tebu - Ekonomi Desa Majalangka dan Indramayu Terangkat. Dalam rangka memberdayakan masyarakat dan terhitung merawat harmoni bersama dengan masyarakat desa peyangga, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang industri gula, PT PG Rajawali II sudah memberikan pelatihan dan dukungan budidaya tebu. Kegiatan ini merupakan anggota berasal dari tanggung jawab sosial perusahaan dan terhitung program kemitraan. Kini bersamaan bersama dengan berjalannya waktu, program kemitraan budidaya tebu ini berlangsung sukses dan kesuksesan tersebut ditandai bersama dengan penyerahan sisa hasil bisnis (SHU) kemitraan.

Direktur Utama PT PG Rajawali II, Sagita Hariyadin dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, jumlah SHU yang dibagikan sejumlah total Rp1,2 miliar. Dirinya menjelaskan, program kemitraan ini sudah diawali sejak tahun 2018 dan merupakan program kemitraan pertama dan juga hanya satu di Indonesia yang dilakukan di lahan HGU. “Program kemitraan ini  sebagai wujud kepedulian perusahaan dalam rangka membangun harmoni bersama dengan masyarakat desa penyangga,” ujar Sagita.

Menurutnya, program yang sudah berlangsung terhadap dua kali jaman tanam tersebut melibatkan masyarakat berasal dari 22 desa penyangga di kurang lebih HGU PG Jatitujuh. “Jumlah tersebut terbagi ke dalam dua wilayah, yaitu 11 Desa di lokasi Kabupaten Majalengka dan 11 Desa di lokasi Kabupaten Indramayu,”tuturnya.

Program ini, lanjutnya, sudah dilakukan terhadap jaman tanam 2018/2019 dan 2019/2020. Pada peluncuran perdana tahun 2018, jumlah petani yang ikuti program kemitraan kurang lebih 900 kepala keluarga bersama dengan lahan tidak cukup lebih seluas 1.900 Ha. “Program kemitraan ini secara masif tetap kami sosialisasikan kepada masyarakat disekitar pabrik, sehingga animo masyarakat terhadap kemitraan makin lama tinggi. Pada jaman tanam 2019/2020, jumlah peserta kemitraan jadi tambah jadi kurang lebih 1.800 Kepala Keluarga, bersama dengan tambahan luas lahan 3.300 Ha,” ungkap Sagita.

Dia menambahkan, untuk musim tanam 2020/2021 perusahaan memproyeksikan penambahan peserta kemitraan jadi kurang lebih 2.200 kepala keluarga bersama dengan lahan yang dikelola tidak cukup lebih seluas 4.300 Ha. Menurut Sagita, kesuksesan program kemitraan terhadap jaman tanam dua tahun paling akhir sudah sukses melahirkan 9 unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di bidang bisnis pengelolaan budidaya perkebunan tebu. “Kesembilan BUMNDes tersebut berasal berasal dari sembilan desa yang berlainan dan kini seutuhnya aktif bekerja serupa bersama dengan PG Jatitujuh,” ujarnya.

Sagita mengatakan, program kemitraan budidaya tebu ini jadi kunci atas eksistensi pabrik gula dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan instansi ekonomi desa melalui BUMDes.“Banyak pengaruh positif yang dihasilkan berasal dari program ini, baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat desa penyangga. Dampak positif tersebut meliput aspek pemberdayaan masyarakat dalam menambah ekonomi, keamanan lingkungan kebun berasal dari kebakaran ataupun pengrusakan, kepastian suplai bahan baku tebu ke pabrik, lahirnya mitra-mitra petani yang bisa mengelola kebun tebu, terjalinnya interaksi antara perusahaan dan masyarakat, dan juga lahirnya entitas ekonomi desa berbentuk BUMDes,” ungkapnya.

Adapun, pendanaan program kemitraan ini dapat dukungan bersama dengan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) berasal dari perbankan. Prosesnya diawali bersama dengan pengajuan KUR oleh petani mitra. Hasil panen tebu petani bakal dibeli oleh perusahaan cocok produksi kebun masing-masing. Hasil penjualan tebu digunakan untuk melunasi kewajiban KUR, dan kelebihan atas hasil penjualan tebu terhadap ongkos budidaya jadi keuntungan bagi petani atau lebih dikenal bersama dengan SHU.