Pernah tidak terlintas dibenak Anda, apa yang sebenarnya terjadi saat ini? kenapa bisa menjadi seperti ini. Saya sendiri menganggap jika tahun ini, 2021 merupakan titik dimana semua umat manusia merasa prihatin atas wabah yang terjadi sepanjang tahun ini. Hampir beberapa kali, masjid akan mengumumkan siapa yang meninggal hari ini, besok, besoknya lagi, dan lagi.
Sumber : https://today.line.me/ |
Jika Saya bandingkan, anggaplah begitu, seandainya hari ini saya sedang berada di medan tempur, bedil-bedilan, pedang-pedangan, saya berada di garis depan, menembak, dan berjuang di garis depan untuk membantu melawan musuh.
Teman seperjuangan ada yang kena tembak, ada yang kena sayatan, dan begitu anggapannya. Bahkan ada yang tertembak, berdarah-darah, harus terbaring, terkapar di kasur perawatan berhari-hari untuk bertahan. Ada juga yang hanya kena luka kecil, sampai harus dipulangkan untuk beristirahan sampai tugas kembali untuk berperang di medan tempur.
Itulah yang terjadi kali ini. Saya dan banyak rekan lainnya berjuang untuk melawan musuh yang tak kasat mata.
Yang mengerikan adalah penduduk yang tidak ikut berperang akan menjadi korban kebiadaban ini. Mereka yang tidak tahu apa-apa tetiba berjatuhan dan bergelimpangan. Saat ini, saat ada saudara terinfeksi oleh virus ini. Orang lain tidak akan mendekat, orang-orang akan menjauh. Bagi sebagian wialayah yang telah mendapat pemahaman virus ini secara baik, mungkin tingkat solidaritasnya tinggi, saling membantu untuk melawan. Apakah ditempat lainnya sama? Tidak juga, di kabupaten ini saja, dalam satu kecamatan pun berbeda pemahaman penanganan virus ini.
Apa yang terjadi ketika meninggal? Orang lain yang biasanya berdatangan untuk ta'ziah ini tidak ada. Yang berduka semakin berduka. Ya Allah apa yang sedang terjadi saat ini. Apakah ini hukuman MU atas Kehendak MU? Ataukah ini musibah untuk manusia-manusia yang lalai atas perintah MU? Ya Allah Apakah ini semua?
Apa yang sedang terjadi saat ini? Sampai-sampai stok susu dengan merk tertentu diakal akalin dan bisa tinnggi dan hilang dipasaran karena banyak yang mencari? Benar jika seorang Mardigu Wowiek atau biasa yang disapa Bossman berkata, 'Kapan COVID-19 ini akan hilang', Nanti, belum ada yang untung. Aduh,
Saya termasuk orang yang berada di jalur dimana logika saya harus dipakai untuk mempertimbangkan segala sesuatu. Saya juga salut kepada kepala daerah Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang dalam beritanya dikabarkan bahwa, JABAR telah men STOP pembangunan infrastruktur dan biaya tersebut dialihkan untuk pengadaan obat-obatan selama pandemi ini.
Saya hanya berdoa, semoga saja pandemi ini segera berakhir, kita harus bertahan dan kelaur sebagai pemenang dalam serangan makhluk tak kasat mata ini. Ya Allah semoga mereka-mereka yang sudah berkorban dan berjuang untuk memangnkan pertaruntan ini dimudahkan segala urusan dan rezekinya. Amiin.
Posting Komentar