Inilah Profil Lengkap Ponpes Al-Zaytun yang Menjadi Sorotan karena Salat Id Berbeda

Posting Komentar

 

Inilah Profil Lengkap Ponpes Al-Zaytun yang Menjadi Sorotan karena Salat Id Berbeda
Pondok Pesantren Al-Zaytun, Kab. Indramayu. (Foto : https://www.al-zaytun.sch.id/)

IMAD ANALIS - Pondok Pesantren Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu kini menjadi sorotan setelah menggelar Salat Idul Fitri dengan saf berjarak serta jemaah perempuan yang ditempatkan di barisan paling depan. 

Sebagai pondok pesantren yang eksklusif dan tertutup, tidak banyak informasi yang tersedia mengenai Al-Zaytun. Namun, inilah kesempatan untuk menelusuri profil pesantren terkemuka di Indonesia ini.

Pondok Pesantren Al-Zaytun didirikan pada 1993 oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menyatakan bahwa Al-Zaytun dimiliki oleh umat Islam bangsa Indonesia dan umat bangsa lain di dunia.

 Pembelajaran awal dimulai pada 1999, dan Presiden ketiga Indonesia, B.J. Habibie meresmikan langsung Al-Zaytun pada 27 Agustus 1999.

PROFIL PONDOK PESANTREN AL ZAYTUN INDRAMAYU

Pondok Pesantren Al-Zaytun dibangun di atas lahan seluas 1.200 hektare dimana 200 hektare diantaranya digunakan sebagai sarana kompleks pendidikan seperti gedung pembelajaran, gedung asrama siswa putra dan putri, masjid hingga sarana olahraga.

 Pesantren ini juga menggunakan bahasa internasional dalam aktivitas pembelajaran. Bahasa internasional seperti Inggris dan Arab diajarkan dengan dukungan laboratorium-laboratorium bahasa dan sistem pengajaran bahasa. 

Program pendidikan yang dijalankan di Al-Zaytun juga mengacu pada standar kualifikasi internasional. 

Program ICDL (International Computer Driving Licence) dan ICCS (International Certificate in Computer Studies) dilaksanakan dengan jaminan standar internasional.

Salat Idul Fitri yang Tak Biasa

Al-Zaytun Indramayu, Pesantren dengan Jemaah Perempuan di Barisan Depan
Pondok Pesantren Al-Zaytun, Kab. Indramayu. (Foto : https://www.al-zaytun.sch.id/)


Kembali ke sorotan Salat Idul Fitri yang dilaksanakan dengan saf berjarak serta adanya jemaah perempuan di barisan paling depan. 

Hal tersebut mencerminkan sikap terbuka dan toleran Al-Zaytun dalam menyikapi perbedaan. Hal ini sejalan dengan visi dan misi pesantren yang mengedepankan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian.

Dalam budaya Islam, wanita biasanya ditempatkan di barisan belakang ketika melakukan Salat. Namun, keputusan Ponpes Al-Zaytun untuk memasukkan jemaah perempuan di barisan depan saat Salat Idul Fitri tentu menjadi hal yang menarik perhatian.

Menurut Kepala Bagian Humas Ponpes Al-Zaytun, Ustadz Ahmad Fauzi, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk kesetaraan gender dan juga sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman kepada para jemaah.

"Kami ingin menunjukkan bahwa di Ponpes Al-Zaytun, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Kami ingin menciptakan suasana yang inklusif dan merangkul semua umat," ujarnya.

Tidak hanya itu, Ponpes Al-Zaytun juga menggelar Salat Idul Fitri dengan sistem saf berjarak sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19. 

Setiap jemaah diberikan jarak satu meter satu sama lain, dan mereka juga diwajibkan menggunakan masker.

Selain disediakan tempat khusus untuk berwudhu, para jemaah perempuan juga diberikan tenda khusus untuk beribadah.

Bagi Anda yang ingin mengunjungi Ponpes Al-Zaytun, Anda dapat mengunjungi situs resmi mereka di al-zaytun.sch.id. 

Selain itu, Anda juga dapat mengikuti akun media sosial mereka untuk mendapatkan informasi terbaru seputar Ponpes Al-Zaytun dan kegiatan-kegiatan yang diadakan di sana.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar