IMADANALIS - Kopi Badax, sebuah kedai kopi yang terletak di pedesaan Indramayu, Blok Badak, Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung, menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjungnya.
Tempat ini menjadi pilihan favorit, terutama bagi kalangan anak muda yang gemar ngopi, karena suasana hangat dan alaminya yang nyaman.
Menariknya, Kopi Badax ternyata dimiliki oleh seorang anak muda bernama Fajar Dwi Mulyana (30), yang awalnya membuka kedai kopi ini hanya sebagai bentuk pengabdian terhadap kecintaannya pada kopi.
Fajar Dwi Mulyana memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan tetap di sebuah puskesmas demi mengejar passion-nya di dunia kopi.
Pada tahun 2014, ketika usianya masih 21 tahun, Fajar pergi ke Bandung untuk mempelajari industri kopi yang berkembang di sana.
Di Bandung, dia berkesempatan untuk bekerja di sebuah perusahaan roasting setelah mendapat tawaran bantuan dari seorang pemilik perusahaan yang ternyata juga merupakan anak dari seorang manajer hotel.
Selama beberapa bulan bekerja di perusahaan tersebut, Fajar banyak belajar tentang makanan dan minuman ala restoran ternama.
Selain itu, dia juga aktif mengikuti berbagai acara terkait kopi di Bandung dan menggabungkan semua ilmu yang dia dapatkan.
Pada tahun 2018, dengan segala pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikinya, Fajar memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dan membuka kedai kopi sendiri.
Meskipun berlokasi di wilayah pedesaan, antusiasme pembeli terhadap Kopi Badax langsung membludak sejak awal pembukaan.
Salah satu menu andalan yang membuat Kopi Badax semakin diminati adalah Kopi Herbal yang diracik sendiri oleh Fajar.
Rahasia racikan kopi herbal ini telah memikat hati para pengunjung, dan mereka datang kembali untuk menikmati sensasi unik yang ditawarkan oleh minuman ini.
Fajar dengan bangga mengungkapkan bahwa saat ini dia telah berhasil mempekerjakan 10 orang karyawan di kedai kopi miliknya.
Semua karyawan ini merupakan anak muda yang berasal dari lingkungan sekitar tempat tinggal Fajar. Dalam kata-katanya, Fajar menjelaskan, "Untuk sekarang ada 10 karyawan yang bekerja di sini."
Meskipun dibantu oleh para karyawan, Fajar tetap aktif terlibat dalam operasional kedai kopi tersebut.
Kecintaannya terhadap kopi mendorongnya untuk terus meracik rasa kopi terbaik untuk para pelanggan.
Fajar juga berbagi bahwa, "Sebenarnya jumlah karyawan masih kurang, jadi selain karena saya sangat menyukai kopi, saya juga turut membantu dalam bagian yang kurang."
Kopi Badax bukan hanya sekadar kedai kopi biasa di pedesaan Indramayu. (Sumber : Tribun News Jabar)
Posting Komentar