Kunjungan kerja Bupati Majalengka, Eman Suherman, ke salah satu kantor dinas di wilayah perkotaan Majalengka, berubah menjadi sorotan tajam terhadap kondisi lingkungan yang memprihatinkan. Bupati Eman mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi kantor OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang dinilai kumuh dan tidak terawat, bahkan menyerupai “hutan belantara” di tengah kota.
Teguran Keras dan Sindiran Pedas dari Bupati
Kunjungan kerja yang dilakukan pada Jumat, 5 September, itu bukan hanya sekadar inspeksi rutin, melainkan momentum bagi Bupati Eman untuk memberikan teguran keras kepada para pejabat OPD. Dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, Bupati Eman terlihat mengambil sendiri sampah yang berserakan di halaman kantor dinas. Hal ini sebagai bentuk sindiran sekaligus penegasan bahwa kebersihan lingkungan kantor adalah tanggung jawab bersama.
Sorotan Terhadap Kondisi Kantor yang Memprihatinkan
Bupati Eman menyoroti halaman depan kantor yang dipenuhi rumput liar dan sampah berserakan. Ia menilai kondisi tersebut sangat tidak pantas terjadi di kantor pemerintah yang terletak di pusat kota. Menurutnya, lingkungan kantor merupakan cerminan wajah pemerintah daerah yang secara langsung mencerminkan wibawa dan kinerja aparatur sipil negara (ASN).
“Bapak senang tidak melihat kondisi seperti ini? Masa di depan kantor raya seperti hutan belantara. Kantor pemerintah di pusat kota tapi terlihat kumuh, tentu masyarakat juga jadi tidak tergerak. Kita harus malu, karena semua fasilitas kantor dibiayai dari pajak rakyat,” tegas Eman dalam video tersebut.
Kebersihan: Tanggung Jawab Moral dan Contoh Nyata
Eman menekankan bahwa tegurannya bukan sekadar kritik, melainkan bentuk penegasan bahwa kebersihan kantor adalah tanggung jawab moral setiap aparatur. Lebih dari itu, lingkungan kerja yang bersih harus menjadi contoh nyata bagi masyarakat.
Pentingnya Memberi Contoh pada Masyarakat
“Kalau di kantor sendiri yang penuh pegawai saja tidak peduli lingkungan, bagaimana bisa memberi contoh pada masyarakat? Saya minta setiap OPD mulai dari hal kecil: lingkungan kantor bersih, rumah pegawai juga bersih,” ujar Bupati Eman. Ia juga menyinggung kegiatan bersih-bersih rutin setiap Jumat yang selama ini telah berjalan.
Jumat Bersih: Bukan Seremoni, Tapi Kesadaran Kolektif
Bupati Eman menegaskan bahwa kegiatan bersih-bersih rutin setiap Jumat bukanlah sekadar seremoni, melainkan bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif di kalangan aparatur dan masyarakat.
Pentingnya Peran Pemerintah dalam Memberi Contoh
“Setiap Jumat saya selalu mengajak semua elemen, termasuk OPD, untuk kerja bakti membersihkan lingkungan. Pemerintah harus memberi contoh, bukan hanya memerintah. Kalau tidak dimulai dari kita, bagaimana masyarakat bisa peduli?” ungkapnya. Ia mengingatkan bahwa menjaga kebersihan kantor adalah wujud tanggung jawab kepada rakyat, mengingat gaji pegawai, fasilitas kantor, dan biaya operasional pemerintahan bersumber dari pajak masyarakat.
Respons Masyarakat dan Harapan ke Depan
Pernyataan Bupati Eman mendapat beragam tanggapan positif dari masyarakat. Sebagian besar mendukung langkah tegas tersebut, karena menilai kantor pemerintahan memang seharusnya mencerminkan disiplin, keteraturan, dan keteladanan. Bupati Eman berharap agar penegasan ini dapat menjadi pemicu perubahan positif, menuju Majalengka yang “Langkung Sae” (Lebih Baik).
Menuju Majalengka yang Lebih Baik
Pesan utama yang ingin disampaikan Bupati Eman adalah bahwa kebersihan dan kerapihan kantor adalah cerminan dari komitmen pemerintah terhadap pelayanan publik yang berkualitas. Dengan lingkungan kerja yang bersih dan tertata, diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja ASN dan memberikan contoh positif bagi masyarakat. Upaya ini merupakan bagian dari visi untuk mewujudkan Majalengka yang lebih baik di berbagai aspek.