Kertas Makanan Mengandung Pb (plumbum)

Posting Komentar
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang secara langsung berperan meningkatkan kesehatan sehingga kita mampu melakukan kegiatan sehari – hari secara baik. Untuk sanitasi dan keamanan makanan menjadi sangat penting agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Banyak jenis makanan/bahan makanan yang beredar di masyarakat tidak terjamin lagi keamanannya khususnya terkontaminasi logam – logam berat, terutama oleh Pb (plumbum) atau oleh masyarakat kita lebih dikenal dengan timah hitam.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan seperti Koran, majalah yang sering digunakkan untuk membungkus makanan, ternyata mengandung Pb (timbal) melebihi batas toleransi tubuh.
Bila logam tersebut masuk kedalam tubuh kita melalui makanan/terhirup melalui udara, akan menimbulkan gangguan terahdap kesehatan, antara lain :
- Gangguan terhadap susunan syaraf pusat (ditandai dengan kemunduran kecerdasan terutama anak – anak)
- Kerusakan ginja;
- Kerusakan hati
- Gangguan system kekebalan
- Penurunan berat badan.
Timbal akan berakumulasi (tertimbun) pada tulang, gigi dan otak.
Makanan – makanan yang diduga tinggi kandungan Pb – nya :
  1. Makanan kaleng (pematrian kaleng dengan timbal)
  2. Makanan jeroan (hati, ginjal dari hasil ternak),
  3. Ikan dan kerang – kerangan,
  4. Makanan yang telah tercemari oleh kotoran dan air yang telah dicemari gas dan debu knalpot kendaraan bermotor.
  5. Makanan yang mengganggu pewarna/zat warna tekstil.

Bahaya apa yang ditimbulkan ?

Dalam tubuh manusia Pb masuk melalui saluran pernafasan atau saluran pencernaan menuju sistem peredaran darah, menyebar keberbagai jaringan seperti ginjal, hati, otak, syaraf dan tulang.
Keracunan pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3P yaitu Pallar (pucat), Pain (sakit) dan Paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadi bisa bersifat kronik dan akut.
Pencegahan
Untuk menghindari makanan yang terkontaminasi logam berat Pb, memang susah – susah gampang, tahu goring dan tempe goring yang dibungkus dengan Koran karena kurang taunya sipenjual dan sipembeli. Padahal bahan yagn panas dan berlemak akan mempermudah perpindahan Pb ke makanan. Usahakan tidak membungkus makanan dengan kertas/kertas Koran. Hindari beberapa sumber Pb seperti peralatan masak dan makanan kaleng yang dipatri dengan Pb. Hati – hati penggunaan peralatan dapur dengan bahan baku keramik/gelas.
 
Penawar keracunan Pb (Antidotum)
- Dimercaprol
- Kalsium dinatrium adetat
- Penisilamin

Catatan :

Permenkes nomor 329/MEN.KES/PERXII/76 bab V, pasal 21 tentang larangan memproduksi, mengimpor atau mengedarkan makanan yang mengandung atau padanya terdapat zat kimia beracun, logam atau metalloid, atau bahan tambahan yang melampaui batas.
Batas maksimum cemaran logam dalam makanan dapat dilihat pada keputusan Dirjen POM nomor 03725/B/SKVII/89.


Referensi bacaan :
Unit Layanan Pengaduan Konsumen Obat dan Makanan, BPOM, Bandung tentang Logam Berat dalam Makanan (1) Plumbum/Timbal/Timah Hitan (Pb)
Majalah Nakita.
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar