Imad Analis. Penting sekali perubahan mindset dalam ilmu pengetahuan. Biasanya orang ketika merasa sudah punya ilmu, akan menutup pikiran (close mind), apabila ada ilmu baru akan menutup diri (closes), dan ketiga akan tidak mengembangkan (willing close). Oleh karena itu harus diubah sekarang menjadi open mind. Artinya, pengembangan ilmu pengetahuan itu tidak boleh berhenti begitu saja, harus dikembangkan terus, teliti ilmu-ilmu baru agar inovatif, terutama bidang stem cell.
Hal tersebut diungkapkan Menristekdikti Mohamad Nasir saat meninjau dan meresmikan fasilitas teaching industry stem cell dan produk metabolit stem cell di gedung lembaga penyakit tropis Universitas Airlangga (Unair), Rabu (11/7).
“Dengan teaching industry ini industri bisa terlibat dalam riset bersama-sama saat scale up, yaitu TRL 6 menuju 7 dan 8. Jadi sama-sama saling support, antara peneliti dan industri. Diperlukan tenant untuk para user supaya terhubung dengan para peneliti,” terangnya.
Nasir katakan selama ini masih ada peraturan yang saling berbenturan untuk masalah penelitian di bidang farmasi seperti stem cell. Namun dirinya mengaku sudah mengusulkan kepada Presiden untuk menerbitkan Perppu agar peraturan tersebut dijadikan satu sehingga produk farmasi hasil riset dan inovasi di perguruan tinggi tidak terhambat peraturan yang bertabrakan dengan lembaga lain.
“Saya sedang usulkan, mudah-mudahan ketika disetujui nanti, maka riset dan inovasi kita akan semakin berkembang,” ujarnya.
Produk metabolit stem cell dari Unair sendiri memiliki molekul kecil yang mampu melintasi membran sel dan mencapai lokasi intraselular dengan cepat, merupakan molekul dengan growth factors yang menstimulasi endogenous stem cell untuk berproliferasi dan berdiferensiasi. Memiliki formula anti aging yang efektif dan efisien menghambat proses penuaan sel dengan menghambat inflmasi, menimbulkan respon imun, dan anti-apoptosis.
Nasir percaya produk seperti metabolit stem cell dari Unair akan banyak membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dan diminati oleh masyarakat.
“Jadi produk ini diriset memang karena sesuai dengan keadaan tubuh orang Indonesia. Banyak produk impor, tapi belum tentu sesuai dengan orang Indonesia. Dengan metabolit stem cell kita bisa tampak lebih awet muda lho,” tutur Nasir sambil tersenyum.
Pada jadwal akhir kunjungan kerjanya ke Unair, Nasir juga meresmikan Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Unair. (Sumber : Ristekdikti)
“Dengan teaching industry ini industri bisa terlibat dalam riset bersama-sama saat scale up, yaitu TRL 6 menuju 7 dan 8. Jadi sama-sama saling support, antara peneliti dan industri. Diperlukan tenant untuk para user supaya terhubung dengan para peneliti,” terangnya.
Nasir katakan selama ini masih ada peraturan yang saling berbenturan untuk masalah penelitian di bidang farmasi seperti stem cell. Namun dirinya mengaku sudah mengusulkan kepada Presiden untuk menerbitkan Perppu agar peraturan tersebut dijadikan satu sehingga produk farmasi hasil riset dan inovasi di perguruan tinggi tidak terhambat peraturan yang bertabrakan dengan lembaga lain.
“Saya sedang usulkan, mudah-mudahan ketika disetujui nanti, maka riset dan inovasi kita akan semakin berkembang,” ujarnya.
Produk metabolit stem cell dari Unair sendiri memiliki molekul kecil yang mampu melintasi membran sel dan mencapai lokasi intraselular dengan cepat, merupakan molekul dengan growth factors yang menstimulasi endogenous stem cell untuk berproliferasi dan berdiferensiasi. Memiliki formula anti aging yang efektif dan efisien menghambat proses penuaan sel dengan menghambat inflmasi, menimbulkan respon imun, dan anti-apoptosis.
Nasir percaya produk seperti metabolit stem cell dari Unair akan banyak membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dan diminati oleh masyarakat.
Pada jadwal akhir kunjungan kerjanya ke Unair, Nasir juga meresmikan Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Unair. (Sumber : Ristekdikti)
Baca artikel :
- Yang Harus Anda Ketahui Tentang Ketoasidosis Diabetik
- Cord Blood Banking
- Banyak Penderita Baru Sadar Mengidap Tumor Ginekologi Setelah Stadium Lanjut
- Penelitian Mahasiswi Universitas Negeri Malang, Bawang Lanang Bisa Buat Luka Bakar Berat
- Mohamad Nasir : Unair Harus Lahirkan Inovasi Baru di Bidang Farmasi