Bawang lanang. (Foto : https://medium.com/) |
Imad Analis. Nur Fitriana, dan Alifa Aulia Ainayya melakukan penelitian tentang bawang lanang yang bisa dipakai untuk luka bakar berat.
Penelitian yang dilakukan mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) ini didanai Kemenristekdikti di Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
Penelitian ini didampingi dosen Dr Sri Rahayu Lestari MSi.
“Bawang putih tunggal atau yang lebih dikenal sebagai bawang lanang merupakan umbi yang memiliki berbagai manfaat dalam ilmu kesehatan,” jelas Fitria kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (15/7/2018).
Bawang putih memiliki lebih dari 200 senyawa kimia, seperti senyawa aktif (allicin, allin, dan ajoene), enzim (allinase, peroxidase, dan myosinase), karbohidrat (sukrosa dan glukosa). Juga berbagai asam amino esensial, dan vitamin.
Penelitian Salima (2015) melaporkan senyawa organosulfur dalam bawang putih, seperti Allicin dan Ajoene merupakan senyawa bioaktif yang bertanggung jawab sebagai agen antibakteri.
Makanya peneliti berusaha menemukan konsentrasi efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri P aeruginosa pada luka bakar.
P aeruginosa termasuk mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada luka bakar, terutama luka bakar kategori berat.
Biasanya infeksi yang disebabkan bakteri masih diobati dengan antibiotik sintetis, karena dianggap mampu mengatasi infeksi yang diderita.
“Namun, penggunaan antibiotik sintetis yang tidak tepat akan menyebabkan banyak efek samping, dan mendorong munculnya bakteri resisten,” tambahnya. (Sumber : Surya Malang - Tribun News)
Baca artikel :