Setiap manusia punya mimpi, begitu pulalah dengan Kami. Kini kami sudah 2 tahun lebih turun lereng perguruan, mengabdikan kehidupan Kami untuk negri ini, tapi keadaan Kami tidak luput dari ombang ambingnya pemerintahan daerah dimana Kami berdiri. Keberadaan Kami yang masuk ke lembaga daerah dan perusahaan swasta mampu menggerakkan dunia kesehatan diwilayah tersebut.
Namun, adakalanya Kami mengikuti kesempatan yang diadakan oleh pemerintah daerah dengan menyediakannya formasi sebagai pegawai negri di PEMDA – PEMDA. Tak ayal dari sebagian Kamipun antusias mengikuti acara akbar (mirip hajatan, begitu Kami menyebutnya) ini.
Kesempatan inipun merupakan sebuah kesempatan bagi Kami dan oknum yang menyelenggarakan hajatan ini, dari sebagian Kami ada yang sampai membayar berapapun uang untuk mendapatkan posisi tersebut. Ini adalah kisah dilapangan. Kejadian dimata kepala Kami, ajang ini hanya seremonial, jadi posisi tersebut hanya untuk orang – orang yang mempunyai uang bukan menghargai sumberdaya manusia yang memiliki kualitas. Alhasil jangan disalahkan jika sebagian PNS adalah rayap negara.
Sebgian lagi dari Kami memimpikan membuka usaha sendiri, mandiri dari tangan imperialis. Namun perjalanan waktu masih menguji mental – mental Kami dilapangan. Kami harap, Kami bisa setegar karang dalam menghadapai era ini, era yang menomorsatukan uang, era ketidakpercayaan akan sumber daya yang baik, serta menomor akhirkan kwalitas manusia.
Namun, adakalanya Kami mengikuti kesempatan yang diadakan oleh pemerintah daerah dengan menyediakannya formasi sebagai pegawai negri di PEMDA – PEMDA. Tak ayal dari sebagian Kamipun antusias mengikuti acara akbar (mirip hajatan, begitu Kami menyebutnya) ini.
Kesempatan inipun merupakan sebuah kesempatan bagi Kami dan oknum yang menyelenggarakan hajatan ini, dari sebagian Kami ada yang sampai membayar berapapun uang untuk mendapatkan posisi tersebut. Ini adalah kisah dilapangan. Kejadian dimata kepala Kami, ajang ini hanya seremonial, jadi posisi tersebut hanya untuk orang – orang yang mempunyai uang bukan menghargai sumberdaya manusia yang memiliki kualitas. Alhasil jangan disalahkan jika sebagian PNS adalah rayap negara.
Sebgian lagi dari Kami memimpikan membuka usaha sendiri, mandiri dari tangan imperialis. Namun perjalanan waktu masih menguji mental – mental Kami dilapangan. Kami harap, Kami bisa setegar karang dalam menghadapai era ini, era yang menomorsatukan uang, era ketidakpercayaan akan sumber daya yang baik, serta menomor akhirkan kwalitas manusia.
Gambar dari : Sketsa Imajiner
Posting Komentar