Vitamin adalah molekul organik yang banyak gunanya dalam tubuh. Fungsi yang paling nampak adalah sebagai kofaktor pada reaksi enzimatik.
Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin perlu untuk metabolisme karbohidrat (KH) dalam hal dekarboksilasi oksidatif dari asam-asam alfa keto, asam piruvat dan asam alfa keto glutarat yang merupakan intermidiat dalam metabolisme KH.
Pada kasus kekurangan tiamin, asam piruvat dan laktat terakumulasi di jaringan dan darah. Sehingga dapat menimbulkan penurunan kapasitas sel untuk menghasilkan energi.
Keperluan asupan tiamin sebanding dengan pemasukan kalori dalam makanan dan biasanya 1,0 – 1,5 mg/hari untuk orang dewasa normal. Bila banyak terdapat KH dalam diet maka asupan tiamin diperlukan.
Gejala kekurangan Vitamin B6 (Tiamin) adalah konstipasi, nafsu makan kurang, pusing dan depresi mental, kelelahan. Kekurangan tiamin juga menyebabkan panyakit beriberi, yang terjadi karena diet yang kaya KH tetepai kurang tiamin.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Kebutuhan normal untuk orang dewasa adalah 1,2 – 1,7 mg/hari dan biasanya banyak terdapat pada telur, susu dan sereal.
Vitamin B3 (Niasin)
Niasin atau bisa disebut juga sebagai asam nikotinat dan nikotinamida. Vitamin B3 diperlukan dalam membuat bentuk aktif vitamin B3 yaitu NAD+ (nikotinamida adenin dinukleotida) dan NADP + (nikotinamida adenine dinukleotida fosfat).
Kedua bentuk tersebut dibutuhkan dalam berbagai enzim dehidrogenase co. laktat dan malat dehidrogenase –LDH dan MDH) dan digunakan ketika mengoksidasi glukosa (gula), sinteis fosfat yang ber-energi tinggi, penguraian dan sintesis asam lemak dan reaksi fotosintesis pada tumbuhan,
Niasin banyak terdapat pada ragi, hati, ginjal, daging, ikan dan kacang.
Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Vitamin B5 ini penting untuk metabolisme karbohidrat karena merupakan komponen koenzim A (CoA) dan acyl carrier protein (ACP).
Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal dan Piridoksamin)
Bentuk aktif nya sebagai piridoksal fosfat diperlukan dalam enzim yang terlibat dalam reaksi transaminase yang ada dalam sintesis dan katabolisme asam amino dan juga glikogenolisis sebagai kofaktor untuk glikogen fosforilase.
Biasanya berasal dari seluruh biji-bijian, kacang, beras coklat, daging, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau dan banyak lagi
Vitamin B12 (Kobalamin)
Kobalamin diperlukan untuk katabolisme asam lemak dan asam amino valin. Vitamin ini berasal dari daging kambing, ikan sarden, salmon dan makanan fermentasi.
Vitamin C (Asam Askorbat)
Fungsi utama sebagai pereduksi dalam berbagai reaksi. Juga sebagai kofaktor dalam hidroksilasi sisa prolin dalam kolagen. Karenanya vitamin C ini dapat mempertahankan jaringan konektif normal juga penyembuhan luka karena pembentukan jaringan konektif adalah hal awal dari pembentukan kembali jaringan.
Sumber vitamin C paling banyak bisa Anda dapatkan dari buah-buahan seperti jeruk, kiwi, anggur, nanas, strawberry, mangga, juga kentang, bayam, tomat dan banyak lagi.
Vitamin A (Retinol, retinal, dan asam retinoat)Ketiga molekul tadi berasal dari molekul prekursor beta karoten. Gejala awal kekurangan vitamin A adalah buta di malam hari.Vitamin A bisa didapatkan dari telur, buah-buahan dan sayur-sayuran yang kuning, seluruh produk susu, sayur berdaun hijau gelap dan minyak ikan
Vitamin D
Fungsinya sebagai pengatur ekspresi gen (hormonsteroid) tertentu dari interaksinya dengan reseptor intraseluler. Bentuk aktifnya adalah 1,25 dihidroksil vitamin D3 (kalsitrol) berfungsi untuk mengatur homeostasis kalsium dan fosfor.
Vitamin E
Vitamin E merupakan campuran senyawa-senyawa yang dikenal sebagai tokoferol. Alfa tokoferol adalah molekul tokoferol yang paling berguna. Vitamin E diserap dari usus kemudian disebar ke jaringan mlalui transport kilomikron.
Fungsi utamanya sebagai antioksidan natural dengan cara mengambil radikal bebas dan oksigen molekuler. Secara umum vitamin ini penting untuk mencegah asam lemak tak jenuh pada membran mengalami peroksidasi.
Vitamin E bisa didapatkan dari daging, telur, kentang manis, kacang, biji-bijian, alpukat dan banyak lagi
Vitamin K
Secara alamiah vitamin K ada dalam bentuk K1 (filokinon) dalam sayuran hijau dan K2 (melakinon) dihasilkan bakteri usus dan K3 adalah menadion sintetik.
Fungsinya adalah mempertahankan tingkat normal protein penggumpal darah, yaitu factor II, VII, IX, X dan protein C dan protein S yang disentesis dalam hati dalam pbentuk prekurosr protein tidak aktif.
Posting Komentar